jpnn.com, KOLOMBO - Ratusan orang dilaporkan tewas serta ratusan lainnya terluka akibat ledakan di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka, Minggu (21/4).
Setidaknya enam ledakan telah dilaporkan. Tiga gereja di Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa menjadi sasaran serangan bom selama kebaktian Paskah. Hotel Shangri La, Cinnamon Grand dan Kingsbury, semuanya di Kolombo, juga terkena dampaknya.
BACA JUGA: Polri Pastikan Rangkaian Paskah Aman
Gambar di media sosial menunjukkan bagian dalam salah satu Gereja St Sebastian di Negombo dengan langit-langit yang hancur dan darah berceceran di bangku gereja. Media Sri Lanka melaporkan, turis asing mungkin termasuk di antara para korban tragedi berdarah itu.
Reuters via BBC mengutip sumber polisi yang mengatakan, lebih dari 50 orang tewas di Negombo. Seorang pejabat hotel di Cinnamon Grand, dekat kediaman resmi perdana menteri, mengatakan kepada AFP bahwa ledakan di sana telah menghancurkan sebuah restoran, menewaskan sedikitnya satu orang.
BACA JUGA: Misa Kamis Putih di Tengah Duka
Sementara itu, Presiden Maithripala Sirisena telah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar orang-orang tetap tenang dan mendukung pihak berwenang dalam penyelidikan mereka. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memimpin rapat darurat.
Belum ada yang mengatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun ada kekhawatiran militan yang bergabung dengan ISIS kembali ke Sri Lanka usai mengalami kekalahan.
BACA JUGA: Polisi Terpaksa Makamkan Jenazah Pelaku Bom di Surabaya
Pada tahun-tahun sejak berakhirnya perang saudara di Sri Lanka, telah terjadi beberapa kekerasan sporadis. Anggota komunitas mayoritas umat Budha Sinhala menyerang masjid dan properti milik Muslim, menyebabkan keadaan darurat diumumkan pada Maret 2018. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Presiden Jokowi Tahu Betul Soal ini
Redaktur & Reporter : Adil