jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan ledakan benda diduga bom di ITC Depok, Jawa Barat, patut diwaspadai sebagai awal kembali aktifnya gerakan radikalisme di Indonesia.
"Sasaran mereka tidak lagi kepentingan asing dan pusat keramaian, tapi mulai bergeser sepesifik ke pusat keramaian anak-anak bermain," ujar Neta, Selasa (24/2).
BACA JUGA: Tantowi Yahya Ragukan Cuitan Menhan Soal Perang
Ya, bom berdaya ledak rendah itu meledak di toilet yang lokasinya dekat wahana permainan anak. Meski tak memakan korban jiwa, ledakan itu membuat gedung ITC bergetar, lampu mati dan ratusan pengunjung dan karyawan di lokasi panik. "Ini teror ledakan pertama setelah dalam dua tahun terakhir tidak pernah terjadi teror ledakan bom di Indonesia," jelasnya.
Sepertinya, ia menambahkan, kelompok radikal di negeri ini ingin kembali unjuk gigi, setelah selama dua tahun terakhir kantong-kantong radikalisme di Indonesia diporakporandakan Polri.
BACA JUGA: Tiba di Makassar, Abraham Samad Temui Demonstran
Data IPW menunjukkan, di tahun 2014 Polri cukup berhasil menekan aksi terorisme. Padahal di akhir 2012, Poso dan Solo sempat bergolak.
Melihat apa yg dilakukan Polri di sepanjang 2013 dan 2014, bisa dikatakan kantong-kantong terorisme indonesia sudah acak-acakan dan berantakan. "Sehingga untuk melakukan aksi teror para teroris perlu konsolidasi dan itu tidak mudah," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Siap Jalani Pemeriksaan, Abraham Sudah di Makassar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Saja Ekspor Sapi dari Australia
Redaktur : Tim Redaksi