"Ledakan tidak sengaja," kata Djoko dalam keterangan pers di kantornya, Minggu (9/9). Djoko didampingi Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai.
Dijelaskan Djoko, dalam kejadian ini ada yang melarikan diri dan kini sudah ditetapkan aparat menjadi buronan. Namun, belum bisa dipastikan peran orang yang lari tersebut. "Yang lari belum dipastikan, tapi yang jelas ada yang lari," tegasnya.
Menurutnya, masalah bom Depok sudah dilaporkan sementara ke presiden. "Presiden memberikan arahan melakukan pelajaran. Presiden juga meminta korban dirawat sebaik-baiknya," katanya.
Djoko menambahkan, ledakan bom itu menyebabkan satu orang menderita luka parah, yakni mengalami luka bakar 70 persen. Sedangkan tiga orang lainnya menderita luka tidak terlalu parah.
Dijelaskan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) diketahui bom itu dibuat dengan bahan antara lain paralon. Kemudian, lanjut dia, Polri juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditemukan di TKP. "Masih didalami Polri," katanya.
Ia menambahkan, saksi yang melihat sudah didengar keterangannya. Namun, motif ledakan itu belum dipastikan dan kini masih di dalami. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Azwar Tunggu Laporan Kecurangan Seleksi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi