DAMASKUS---Sejumlah warga dan aparat keamanan tewas dalam dua ledakan beruntun di Damaskus Suriah, Sabtu (17/3). Stasiun TV pemerintah setempat menuding pelaku serangan tersebut adalah kelompok teroris yang berada di balik aksi protes terhadap Presiden Bashar al-Assad, setahun terakhir.
Dari laporan stasiun tersebut memperlihatkan ledakan pertama terjadi tak jauh dari kantor intelejen setempat. Areal depan gedung tersebut dipenuhi bekas ledakan yang disertai sisa-sia kebakaran. Sementara ledakan kedua menyasar gedung kepolisian.
Di lokasi ini terlihat bangkai mobil yang diduga digunakan pelaku dalam aksi tersebut serta sejumlah korban yang hangus terpanggang.
Mobil minivan tersebut nampak hancur dengan ceceran darah memenuhi lantainya. Kaca dan jendelanya hancur yang disertai bercak darah korban. Warga setempat menyebut asap hitam sisa ledakan terlihat jelas dari lokasi kejadian.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan ini. Namun hal ini punya kemiripan dengan aksi bom bunuh diri di Kota Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah setelah Damaskus. Sejak Desember lalu diperkirakan 70 warga tewas akibat ledakan bom di Suriah.
Ledakan terbaru ini sendiri terjadi dua hari setelah perayaan setahun pertama protes menentang pemerintah yang berlangsung di negara penghasil minyak itu. Dalam etahun tersebut PBB melansir sekitar delapan ribu orang tewas dan 230 ribu lainnya harus mengungsi.
Suriah sendiri memiliki posisi sangat strategis di Timur Tengah karena berbatasan langsung dengan Turki, Yordania, Israel, Irak dan Libanon
Utusan PBB dan Liga Arab Kofi Anan mengingatkan krisis di Suriah dapat menyebar ke negara-negara sekitar. Karena itu mantan Sekjen PBB ini meminta perhatian dunia internasional untuk membantu.
‘’Saya rasa kita perlu menangani situasi di Suriah dengan sangat, sangat cermat,’’ ujar Annan kepada wartawan di Jenewa Jumat (16/3) lalu sebagaimana dikutip Reuters.(reuters/bbc/zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... James Bond Ditahan di Kedutaan Sudan
Redaktur : Tim Redaksi