SOFIA - Sedikitnya 6 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan bom atas sebuah bis yang dipenuhi turis Israel di sebuah bandara di Kota Burgas, Bulgaria Rabu (18/7). Insiden ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah setelah Israel langsung menuduh musuh bebuyutannya, Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Setelah pemboman tersebut, Menteri Luar Negeri Bulgaria Nikolay Mladenov bergegas menghubungi Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman melalui telepon. Nikolay menyebut ledakan berasal dari bom yang ditanamkan di dalam bis yang mengangkut turis dari penerbangan sewaan yang baru tiba dari Israel.
"Dalam penerbangan tersebut ada 154 orang turis, termasuk satu warga negara Amerika Serikat, satu warga Itali, satu warga Slovakia, Delapan anak-anak dan seorang bayi," tulis pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Bulgaria, sebagaimana dikutip AFP Kamis (19/7).
“Di tempat kejadian ada enam mayat korban dan di rumah sakit ada seorang lagi yang berada dalam kondisi kritis,” kata Mladenov kepada Leiberman. “Dua orang sedang mendapat perawatan intensif atas luka parah yang diderita dan ada 30 orang lainnya yang juga harus tinggal di rumah sakit.”
Hingga saat ini, kewarganegaraan para korban yang tewas dan terluka dalam kejadian yang berlangsung sekitar pukul 17:00 (21:00 WIB) itu masih belum diketahui secara pasti. Meski demikian banyak di antara mereka diduga warga Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, semua petunjuk mengarah ke keterlibatan Iran. Hal ini setelah seorang pejabat di Jerusalem mengatakan bis tersebut sempat ditembaki orang tak dikenal dan sebuah bom dilemparkan ke arah bis.
“Israel akan merespon dengan tegas teror dari Iran,” kata Netanyahu. “Dalam beberapa bulan terakhir kita telah menyaksikan bagaimana Iran berupaya melukai warga Israel di Thailand, India, Georgia, Kenya, Cyprus dan berbagai tempat lainnya.
Serangan atas kaum Yahudi ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di Bulgaria. Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel langsung bereaksi keras dan mengecam insiden ini.
Presiden AS Barack Obama mengatakan, insiden tersebut merupakan bentuk serangan teroris yang sangat barbar. “Saya turut berbelasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal atau luka dan terhadap warga Israel, Bulgaria dan negara lain yang warganya menjadi korban dalam tragedi ini,” katanya.
“Serangan atas warga sipil tidak bersalah ini sangat mengerikan. Amerika akan berada di sisi sekutu kami dan menyediakan segala bantuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan membawa pelaku kejahatan ini ke pengadilan,” imbuhnya.
Serangan di Bulgaria ini terjadi tepat pada peringatan 18 tahun terjadinya serangan atas pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires, Argentina pada tahun 1994 lalu yang menewaskan 85 orang dan melukai 300 orang lainnya. Saat itu Iran juga dituduh bertanggung jawab atas serangan tersebut.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Kereta Bawah Tanah Singapura Makan Korban Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi