Bondan Winarno Sering Bilang Ingin Dikremasi

Kamis, 30 November 2017 – 08:21 WIB
Eliseo Raket Winarno (tengah), Putra Bondan Winarno dan kerabat saat kedatangan jenazah di rumah duka Kompleks Imperial Golf Estate, Sentul City, Rabu (29/11/2017). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Bondan Winarno, presenter kuliner senior, meninggal dunia Rabu (29/11) sekitar pukul 09.00 di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Jalan Letjen S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat.

Presenter kuliner yang kondang di Indonesia dengan jargon andalannya 'Maknyus' tersebut, meninggal dunia dalam usia 67 tahun.

BACA JUGA: Bondan Winarno, Usai Makan Selalu Bayar, Begini Siasatnya

Selama hidupnya, almarhum yang lahir di Surabaya pada 29 April 1950 itu sudah sangat diketahui masyarakat tanah air.

Bondan menjadi terkenal setelah sering tampil di layar televisi dengan membawakan program acara khusus kuliner.

BACA JUGA: Keluarga Ikhlaskan Kepergian Bondan ‘Maknyus’

Bondan sering mendatangi tempat-tempat kuliner yang ada di Indonesia. Bahkan, setiap usai mencicipi makanan, Bondan tak lupa mengucapkan kata andalannya, 'Maknyus'.

Kabar meninggalnya Bondan 'Maknyus' tentu membuat publik berduka. Terlebih keluarga besarnya. Bondan meninggalkan seorang istri, Yvonne Winarno serta tiga orang anak (Satu cowok dan dua cewek, red) masing-masing bernama Gwendolin Amalia Winarno, Marisol Winarno, dan Eliseo Raket Winarno.

BACA JUGA: Begini Perjuangan Panjang Bondan ‘Maknyus’ Melawan Sakit

Ditemui di Kamar Duka RS Harapkan Kita, Eliseo Raket Winarno mengatakan, sebelum meninggal ayahnya telah dirawat selama dua minggu lebih di RS Harapkan Kita dan telah menjalani operasi sebanyak dua kali.

Namun, untuk operasi yang pertama sudah dilakukan pada September lalu sedangkan, operasi yang kedua baru dijalani sekitar enam hari yang lalu atau tepatnya pada hari Kamis.

"Dia dioperasi dua hal (Operasi dua kali, red). Yang pertama operasi aneurisma (Cek, red) dan yang kedua aorta. Untuk jelasnya itu operasi apa tanya tim dokter aja ya," katanya.

Setelah menjalani operasi yang pertama, sambung Eliseo, ayahnya tersebut sudah sempat dibawa pulang ke rumah di Bali.

Namun, setelah itu ternyata terdapat infeksi sehingga kembali dibawa ke RS Harapkan Kita atau sekitar dua minggu yang lalu hingga akhirnya kembali menjalani operasi untuk yang kedua kalinya.

"Operasi yang kedua ini ternyata ada komplikasi. Dari komplikasi itu ada bakteri yang menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, yang saya tahu sebatas itu. Tim dokter dari RS Harapkan Kita juga sudah berusaha tapi hari ini beliau dipanggil Tuhan," ungkapnya.

Sedangkan saat disinggung tentang kepribadian sang ayah, Eliseo tidak dapat banyak mengungkapkannya.

Namun, menurutnya, almarhum ayahnya adalah sosok yang everything, bukan hanya untuk dunia kuliner tapi juga untuk keluarga.

"Untuk tanda-tanda akan kepergian ayah tidak ada. Beliau orang yang sangat positif dan tidak ada tanda apa pun. Beliau menyuruh kita untuk kuat dan tapi saya putuskan ini dengan perasaan damai (Operasi ini, red). Itu yang kita ingat dari beliau," bebernya.

Terkait pemakaman, Eliseo juga mengatakan, sesuai kehendak dan keinginan ayahnya sebelum meninggal, ayahnya sering bilang ingin dikremasi. Namun, sekarang ia dan keluarga masih akan rembuk bersama.

"Belum tahu dan ini baru sekali. Kita akan putusin apakah hari ini atau besok. Sekarang jenazah sedang diformalin," pungkasnya. (gih)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiang Bondan Maknyus Sengaja Tutupi Penyakitnya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler