Koordinator Lapangan Suporter Jawa Timur, Surin Welangon menilai campur tangan Ketua KONI Pusat dalam pengambilan keputusan di lapangan telah menciderai sportifitas dan aturan PON. “Ada kepentingan apa Tono Suratman sampai melakukan intervensi? Kami menghargai upaya yang dilakukan penyeleggara PON dan keputusan dewan hakim. Tapi kenapa tiba-tiba Tono itu mengintervensi?” ujarnya.
Protes suporter Tim Jatim ini dipicu tindakan Tono Suratman yang mengatasnamakan KONI, mengeluarkan surat penarikan diskualifikasi tim Jawa Barat dari Grub B yang berisikan Jatim, Sumut dan Gorontalo.
Padahal dewan hakim telah mendiskualifikasi tim Jabar karena pelanggaram administrasi kontingen. “Jawa Barat yang diakui oleh PB PON adalah tim yang dimanajeri oleh Tonny Apriliani. Yang bertanding kemaren managernya bukan dia. Artinya ada kontingen liar," ujar Welangon.
Mereka menuntut agar Jawa Barat kembali didiskualifikasi sesuai keputusan dewan hakim. Karena tindakan Tono Suratman jelas-jelas bentuk intervensi terhadap pelaksanaan PON.
Sementara itu Ketua Harian PB PON Riau, H Syamsurizal berjanji kepada para suporter Jatim akan menindaklanjuti keluhan yang disampaikan pengunjukrasa. "Surat sudah saya terima, mari kita bangun olahraga Indonesia dengan sportif. Kita akan menuntut siapapun yang berbuat curang dalam olahraga Indonesia,” ujarnya.
Aksi ini merupakan lanjutan kekisruhan saat technical meeting sepakbola PON, Rabu (12/9) semalam. Dimana Tim Jatim yang mengklaim masuk enam besar setelah tim Jabar didiskualifikasi melakukan protes. Karena panitia menyatakan tim Jawa Barat lolos ke babak selanjutnya setelah KONI Pusat membatalkan keputusan Dewan Hakim.(azf/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Viera: Maicon Pemain Fantastis
Redaktur : Tim Redaksi