SUPORTER Persebaya Surabaya yang biasa disebut Bonek sedang meradang. Bagaimana tidak, satu anggota mereka baru saja meninggal dunia setelah diserang oleh Aremania setelah pertandingan Persegres melawan Arema di Gresik, kemarin (7/3).
Serentak, aksi tersebut langsung mendapat kecaman keras dari kubu bonek.
"Ini adalah rindakan kriminal murni yang telah ditunjukan secara terbuka oleh Aremania kepada publik. Bagi kami, ini bukan masalah sosial yang hanya bisa diselesaikan dengan cara-cara lama. Tapi, sudah seharusnya pihak keamanan pro aktiv untuk mengambil tindakan hukum atas kejadian ini," kecam Andy Kristianto, salah satu perwakilan bonek.
Menurutnya, dari hasil investigasi yang mereka lakukan, banyak fakta yang membuktikan bahwa Aremania sepertinya sudah memiliki niat untuk melakukan kekerasan sepanjang perjalanan ke arah Gresik.
"Buktinya mereka (Aremania,Red) telah mempersenjatakan diri dengan alat-alat tajam. Fakta ini kami temukan saat kami melihat mereka turun di jalan tol di dan mengejar warga di daerah Ngesong dengan samurai dan golok. Bahkan, tidak sedikit warga yang terluka dari aksi ini," lanjut pria yang akrab di sapa Andy Pecy itu.
Parahnya lagi, lanjut Andy, pihak kepolisian yang berada di lokasi kejadian tidak berupaya untuk mengambil langkah pengamanan.
"Bahkan sebaliknya, aparat kepolisian yang berada di lokasi seperti membiarkan para Aremania mengamuk. Bagi kami, ini adalah masalah sistemik yang sudah terorganisir dengan rapi. Kami kecewa dengan sikap polisi yang terlihat pasif," keluhnya.
Kendati telah menjadi korban di rumah sendiri, Andy dan kawan-kawan berencana tidak melaporkan masalah tersebut ke pihak berwajib. Pertimbangannya, banyak kasus yang mengakibatkan anggota mereka meninggal sampai saat ini tidak ditindaklanjuti oleh polisi.
"Kasus yang lima orang meninggal dunia di Lamongan saja tidak ada kejelasannya sampai saat ini. Apalagi kasus pengrusakan seperti ini. Seharusnya, tanpa ada laporan dari kami pun, pihak kepolisian sudah harus mengambil sikap untuk mengusut tuntas kasus ini," lanjut dia. (dik)
Serentak, aksi tersebut langsung mendapat kecaman keras dari kubu bonek.
"Ini adalah rindakan kriminal murni yang telah ditunjukan secara terbuka oleh Aremania kepada publik. Bagi kami, ini bukan masalah sosial yang hanya bisa diselesaikan dengan cara-cara lama. Tapi, sudah seharusnya pihak keamanan pro aktiv untuk mengambil tindakan hukum atas kejadian ini," kecam Andy Kristianto, salah satu perwakilan bonek.
Menurutnya, dari hasil investigasi yang mereka lakukan, banyak fakta yang membuktikan bahwa Aremania sepertinya sudah memiliki niat untuk melakukan kekerasan sepanjang perjalanan ke arah Gresik.
"Buktinya mereka (Aremania,Red) telah mempersenjatakan diri dengan alat-alat tajam. Fakta ini kami temukan saat kami melihat mereka turun di jalan tol di dan mengejar warga di daerah Ngesong dengan samurai dan golok. Bahkan, tidak sedikit warga yang terluka dari aksi ini," lanjut pria yang akrab di sapa Andy Pecy itu.
Parahnya lagi, lanjut Andy, pihak kepolisian yang berada di lokasi kejadian tidak berupaya untuk mengambil langkah pengamanan.
"Bahkan sebaliknya, aparat kepolisian yang berada di lokasi seperti membiarkan para Aremania mengamuk. Bagi kami, ini adalah masalah sistemik yang sudah terorganisir dengan rapi. Kami kecewa dengan sikap polisi yang terlihat pasif," keluhnya.
Kendati telah menjadi korban di rumah sendiri, Andy dan kawan-kawan berencana tidak melaporkan masalah tersebut ke pihak berwajib. Pertimbangannya, banyak kasus yang mengakibatkan anggota mereka meninggal sampai saat ini tidak ditindaklanjuti oleh polisi.
"Kasus yang lima orang meninggal dunia di Lamongan saja tidak ada kejelasannya sampai saat ini. Apalagi kasus pengrusakan seperti ini. Seharusnya, tanpa ada laporan dari kami pun, pihak kepolisian sudah harus mengambil sikap untuk mengusut tuntas kasus ini," lanjut dia. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maradona Didukung Latih Montpellier
Redaktur : Tim Redaksi