jpnn.com - UPAYA aparat keamanan Prancis untuk menertibkan gubuk atau tenda liar milik pendatang atau yang disebut hutan di kota Calais berunjung bentrok.
Para imigran yang umumnya datang dari kawasan Timur Tengah, Afganistan dan Afrika menyerang petugas keamanan setempat dengan lemparan batu. Polisi pun membalas dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan para migran tersebut.
BACA JUGA: Parah, Presiden Kok Terjerat 738 Kasus Korupsi
Polisi juga menembakan meriam air untuk memadamkan api yang membakar salah satu gubuk.
Penertiban itu menyusul kebijakan pemerintah Prancis untuk mengosongkan tempat itu dan meminta para pendatang meninggalkan lokasi tersebut. Namun permintaan itu tak digubris dan pemerintah mengambil keputusan untuk mengusir paksa.
BACA JUGA: Duaaaarrââ¬Â¦Satu TKI Tewas Akibat Ledakan
Para pendatang tersebut rencananya akan dipindahkan ke sebuah tempat penampungan di Calais bagian utara, yang dilengkapi alat penghangat ruangan. Namun mereka juga diperkenankan memilih tempat penampungan yang berada di kawasan Prancis lainnya.
"Pergi ke Inggris adalah yang diinginkan orang," kata Hayat Sirat asal Afghanistan kepada kantor berita AP. "Jadi menghancurkan Hutan bukan jalan keluar."
BACA JUGA: Weew... Pekerjaan Bergaji Rp 5,4 Miliar Ini Sepi Peminat
Pihak berwenang Prancis memperkirakan sekitar 1.000 pendatang terkena dampak pembongkaran Hutan namun badan-badan bantuan dan pegiat memperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama 25 Tahun, Pria Ini Tiap Hari Makan Pasir
Redaktur : Tim Redaksi