jpnn.com, JAKARTA - Aktor Ichal Muhammad belakangan menjadi sorotan setelah membongkar sistem binary option.
Dia bahkan blak-blakan mengaku pernah menjadi afiliator binary option tersebut.
BACA JUGA: Clarence Seedorf Jadi Mualaf, Begini Komentar Arie Untung
Menurut Ichal, saat mempelajari pola kerja binary option, dirinya menyadari adanya indikasi manipulasi yang merugikan banyak orang.
"Aku sadar banyak orang yang nanti menjadi korbanku secara enggak langsung," kata Ichal Muhammad di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (7/3).
BACA JUGA: Heboh Polemik Brand Indonesia di Paris Fashion Week 2022, Begini Komentar Nikita Mirzani
Oleh sebab itu, Ichal memilih buka suara mengenai sisi kelam aplikasi binary option.
Namun, aksi yang dilakukannya disambut negatif oleh publik, sebab banyak warganet yang menganggapnya panjat sosial alias pansos dan iri.
BACA JUGA: Setelah Bertinju, Vicky Prasetyo Datangi Aldi Taher
"Aku speak up, bahaya flexing, di-bully, ‘ah lu iri lu, lu pansos, begini, begini’," jelasnya.
Ichal Muhammad menilai budaya flexing sangat berbahaya karena dapat menjerumuskan seseorang tidak berpikir panjang.
Dengan upaya berkelanjutan, suaranya kemudian didengar oleh publik.
Para korban yang termakan afiliator binary option pun mulai berani buka suara.
Hingga akhirnya, sejumlah korban berkumpul dan melaporkan afiliator binary option ke Mabes Polri.
"Akhirnya di situ baru mulai ramai dan di-support sama para korban," imbuh Ichal Muhammad.
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri menetapkan crazy rich Indra Kenz sebagai tersangka atas kasus penipuan binary option melalui aplikasi Binomo.
Indra Kenz terbukti mempromosikan aplikasi Binomo yang masih ilegal di Indonesia. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Romaida