Bongkar Tembok Berlapis

Selasa, 12 Maret 2013 – 07:41 WIB
BARCELONA - Defisit dua gol membuat tugas Barcelona pada second leg babak 16 besar Liga Champions sulit. Agar lolos ke perempat final, mereka harus menang dengan selisih tiga gol atas AC Milan di Nou Camp dini hari nanti (siaran langsung SCTV pukul 02.45 WIB).

Bukan mudah menjebol gawang Rossoneri, julukan Milan, tiga gol. Pelajaran dari first leg babak 16 besar (20/2), Barca hanya bisa sekali melepas tembakan ke gawang Milan yang dikawal kiper veteran Christian Abbiati.

Pelatih Milan Massimiliano Allegri menerapkan strategi pertahanan berlapis dan menahan serangan Barca di lini tengah. Barca benar-benar kesulitan memasuki area penalti Milan. Pada second leg, sepertinya taktik seperti itu kembali dipakai.

Apalagi, Milan kehabisan stok penyerang. Mario Balotelli tidak bisa bermain karena cup-tied, sedangkan Giampaolo Pazzini cedera, dan Robinho kurang fit. Sehingga penguatan akan dilakukan di lini tengah, dengan menumpuk gelandang bertahan.

Milan juga akan memilih retreat alias menarik garis pertahanan lebih dalam. Kondisi itu ideal dengan stok gelandang bertahan Milan seperti Massimo Ambrosini, Sulley Muntari, dan Riccardo Montolivo. Juga, Kevin Prince Boateng yang bisa menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan.

"Kami bukannya bertahan total. Kami tetap melakukan serangan dan mencoba mencetak gol cepat. Secara mental, kami sangat siap menghadapi pertandingan ini," kata Kevin Constant, bek kiri Milan, seperti dikutip Football Italia.   

Ya, di pentas domestik Milan memang sedang on fire. Setelah sempat terpuruk pada awal musim, kini mereka sudah menembus tiga besar di klasemen sementara Serie A Liga Italia. "Kami punya keuntungan dan harus dimaksimalkan," lanjut Constant.

Di sisi lain, Barca akan mencoba segala cara untuk membalikkan keadaan. Selama ini, Barca selalu terpaku dengan satu cara bermain dan satu filosofi bermain. Mereka juga selalu mati kutu ketika strikernya Lionel Messi terperangkap zona pertahanan lawan.

"Kami harus mencoba segalanya untuk menang. Kalau kami tidak mengambil risiko, maka kami tidak akan menang. Kami harus tunjukkan sebagai tim besar dan mampu membuat sejarah comeback yang hebat," jelas Dani Alves, bek kanan Barca, kepada Barca TV.

Tanpa Tito Vilanova yang masih menjalani pengobatan akibat kanker parotis di Amerika Serikat, beban berada di tangan Jordi Roura. Inilah yang menjadi titik lemah Blaugrana, julukan Barca. Roura harus menemukan solusi saat tim buntu di tengah laga.

Selain itu, dia juga harus mampu menjaga mental para pemain ketika sedang frustasi di tengah lapangan. "Ini situasi sulit. Tanpa bos, seperti perusahaan tanpa chairman. Kami merindukannya," bilang Gerard Pique, bek Barca, seperti dikutip Reuters.

Meski berada di New York, Vilanova tetap memberikan masukan kepada tim, sayangnya tidak bisa terjadi di tengah lapangan. "Kami akan menyarang sejak awal dan berharap bisa menmang 3-0," ujar bek timnas Spanyol itu.

Kekuatan Barca juga kian mantap dengan pulihnya Xavi Hernandez. Dia memang belum kembali ke kondisi 100 persen, tetapi tetap memaksa untuk turun. "Saya pastikan akan berada di lapangan dan membantu tim," kata Xavi, seperti dikutip Goal. (ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Atas Angin, Munich Ogah Remehkan Arsenal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler