Boni Hargens Bilang Begini Soal Pasukan Khusus TNI di Sekitar Markas FPI

Jumat, 20 November 2020 – 20:49 WIB
Boni Hargens. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar politik Boni Hargens mengapresiasi sikap dan langkah kepolisian serta TNI, terkait kontroversi yang mengemuka atas kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia.

Mulai dari penjemputan Habib Rizieq di bandara hingga sejumlah kegiatan yang menyedot kerumunan massa tanpa mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Polisi Periksa Pejabat Pemkab Bogor Terkait Acara Habib Rizieq, Ade Yasin-Anggota FPI Tak Hadir

Menurut Boni, langkah Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, ibarat cahaya lilin di ujung lorong jalan yang gelap.

Apalagi kemudian kepolisian juga memanggil Gubernur DKI Jakarta dan Habib Rizieq.  

BACA JUGA: Pengin Gagah-gagahan, Camer Ternyata Anggota Brimob, Kelar Lu..

"Langkah kepolisian ibarat lilin yang menyala di ujung terowongan, ada harapan bagi masyarakat bahwa tidak ada ormas apa pun yang kebal hukum di negara ini," ujar Boni dalam keterangannya, Jumat (20/11).

Doktor lulusan Amerika Serikat yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Humboldt, Berlin, Jerman ini juga melihat harapan masyarakat makin tumbuh.

BACA JUGA: FPI Adang Prajurit TNI-Polri Saat Copot Baliho Rizieq Shihab, Tegang

Melihat langkah kepolisian diperkuat lagi oleh ketegasan dan komitmen Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga bangsa dan negara.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dengan tegas memerintahkan jajarannya menurunkan semua spanduk maupun baliho yang memasang wajah Rizieq Shihab.

Pangdam Jaya bahkan menengarai kemungkinan FPI dibubarkan jika negara menilai itu harus dilakukan.  

Berbagai video penurunan baliho oleh aparat TNI telah menuai pujian dan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat.

“Saya melihat itu sebagai preseden yang baik sekali dan patut diapresiasi. TNI adalah tulang punggung negara ini," ucapnya.

Boni lebih lanjut mengatakan, ketegasan Pangdam Jaya memulihkan kebanggaan dan kecintaan publik terhadap TNI.

Selain itu, menumbuhkan rasa aman yang sangat dibutuhkan setiap warga negara saat ini.

Ketegasan TNI suatu bentuk dukungan bagi upaya penegakan hukum yang transparan, konsisten, dan kuat di level institusi kepolisian.

“Kami tidak ingin negara ini dikooptasi oleh kekuatan non-formal seperti ormas garis keras yang selalu mengusung politik identitas untuk melemahkan wibawa negara dan merusak tatanan demokrasi," katanya.

Ia menilai, sikap tegas TNI Polri merupakan representasi sikap negara yang ideal sebagai negara hukum yang berwibawa.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini menegaskan, TNI dan Polri adalah ujung tombak dalam merespons ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap negara.

Hal itu harus terus diapresiasi dan dukung oleh segenap masyarakat.

Boni juga mengapresiasi kehadiran pasukan khusus TNI di wilayah Petamburan, persisnya di sekitar markas FPI.

“Itu adalah sinyal keras bagi semua kelompok ormas yang mengusung narasi dan aksi radikal selama ini. Pratanda bahwa masih ada TNI di negara ini yang siap setiap saat menjaga rakyat dan NKRI."

"Maka, tidak ada ormas yang boleh melampaui hukum apalagi menghina negara," pungkas Boni.(gir/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler