BOPI Beri Rekomendasi

Izin Kick Off ISL Tunggu Kepolisian

Kamis, 03 Januari 2013 – 07:20 WIB
JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) memang belum menerima surat izin dari kepolisian untuk menggelar kick off Indonesia Super League (ISL) 5 Januari mendatang. Namun, peluang mereka untuk mendapatkan izin cukup besar seiring rekomendasi yang telah diberikan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

"Kami sudah memberikan surat rekomendasi untuk PT LI, kemarin (2/1). Mereka tinggal membawa surat itu untuk mengurus izin keramaian ke kepolisian," kata Pelaksana tugas ketua umum BOPI, Haryo Yuniarto kepada Jawa Pos, kemarin. 

Terbitnya rerkomendasi dari BOPI ini tentu menjadi modal positif bagi kepolisian untuk memberikan izin pelaksanaan ISL yang akan dibuka pada 5 Januari nanti. Namun, munculnya rekomendasi ini cukup mengejutkan karena sebelumnya BOPI menegaskan tidak akan memberi izin selama klub masih bermasalah dengan tunggakan gaji.

Saat disinggung mengenai hal itu, Haryo menjelaskan bahwa BOPI telah melakukan verifikasi berkas persyaratan dari PT LI untuk mendapat rekomendasi BOPI. Mengenai permasalahan tunggakan gaji yang terjadi dengan klub, BOPI mengelak itu bukan alasan untuk tidak mengeluarkan rekomendasi untuk ISL.

Alasannya, masalah kontrak adalah perjanjian privat antara klub dan pemain. BOPI tidak memiliki wewenang untuk masuk terlalu dalam ke wilayah privat.

"Tidak ada alasan kuat untuk tidak memberi rekomendasi. Verifikasi semua oke, dari verifikasi kami tidak ada masalah," cetus lelaki berkumis tersebut.

Namun, BOPI bisa turun tangan jika ada pemain yang melaporkan secara resmi disertai berkas yang lengkap bahwa sang pemain telah dirugikan oleh klubnya. Haryo bahkan menunggu ada pemain yang berani memberikan laporan secara tertulis dan resmi agar bisa diproses dan diselidiki masalahnya. "Kalau seperti itu, kami bisa langsung menarik rekomendasi," tuturnya.

Bagaimana jika kompetisi sudah berjalan, BOPI sumbar bahwa penarikan rekomendasi itu nanti juga akan berpengaruh kepada pemberian izin dari pihak keamanan. Bahkan, BOPI sudah menegaskan mengenai peninjauan rekomendasi dalam surat yang saat ini sudah dipegang oleh PT LI tersebut.

Jika nanti bermasalah dan ada laporan dari pemain, maka ISL bisa dihentikan di tengah jalan. Pasalnya, salah satu syarat rekomendasi itu lahir bahwa tidak ada permasalahan dan pihak yang dirugikan saat kompetisi berjalan.

"Intinya kami tunggu aduan pemain, baru bisa masuk. Kalau memang ada, kompetisi kami putus dan rekomendasi izin keamanan bisa dibatalkan," ucapnya.

Sejauh ini, Haryo menyebut baru ada dua laporan pemain yang sduah masuk. Namun, kedua pemain itu bukan berasal dari klub ISL. Tapi, dia menjelaskan bahwa dua pemain itu masing-masing berasal dari kompetisi yang dikelola oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan PT LI.

"Masih kami pelajari berkasnya. Kalau memang di ISL, maka akan kami tinjau rekomendasi itu dan siap-siap kami hentikan di tengah jalan," tandasnya.

Sementara itu, pihak PT LI sulit dikonfirmasi. Saat kantornya di kawasan Kuningan, Jakarta, didatangi, tidak ada pengurus yang bisa ditemui. Hanya, melalui rilis resmi yang dikirimkan media officer PT LI, disebutkan bahwa perizinan sedang  diproses.

Dalam rilis tersebut, CEO PT LI Joko Driyono menyebut cukup optimistis izin dari kepolisian agar segera turun karena semua persyaratan sudah dipenuhi.

"Kita sangat menghargai dukungan pihak kepolisian selama ini. Sukses dan semaraknya kompetisi ISL tidak bisa dilepaskan dari peran positif Polri sebagai aparat kemanan di tanah air. Kita yakin kerja sama ini akan terus berjalan positif," tegasnya. (aam/ko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chelsea Dipermalukan QPR di Stamford Bridge

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler