JAKARTA - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk mencabut rekomendasi penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL). APPI menyatakan, klub-klub baru diizinkan untuk kembali berkompetisi jika sudah melunasi tunggakan gaji pemain.
"Sesuai Statuta FIFA, klub baru boleh mendaftarkan kembali pemainnya jika sudah membyar seluruh tunggakan yang diberikan," kata CEO APPI, Valentino Simanjuntak di Kantor BOPI Senayan Jakarta, Jumat (4/1).
Valentino juga mengungkapkan, penyelenggara diharuskan tak memiliki tunggakan kepada pemain sebelum memulai kompetisi baru. "Kami berharap BOPI menarik izin, atau ditunda. Klub yang jelas-jelas memiliki permasalahan, ditunda perizinannya sebelum ada penyelesaian pembayaran gaji," tegas Valentino.
Terkait persoalan tunggakan gaji bagi pemain, Valentino mengatakan bahwa persoalan itu sudah disampaikan ke FIFPro. Organisasi pemain profesional yang diakui FIFA itu sudah siap memberi rekomendasi agar Indonesia dihukum.
"FIFPro sudah menyatakan, jika belum ada penyelesaian gaji pemain hingga Maret, maka FIFPro menyatakan lebih baik Indonesia diberi sanksi. Hal itu akan menjadi salah satu rekomendasi FIFPro ke FIFA," ujarnya.
Sementara Wakil Presiden APPI, Bambang Pamungkas berharap, BOPI ikut menekan klub-klub agar mau menyelesaikan kewajibannya. "Ini masalah yang sangat penting, jika kewajiban musim lalu tidak terbayar siapa yang bisa menjamin tahun depan hal ini tidak terjadi lagi," ujarnya.
Bepe -panggilang Bambang- menyatakan, pemain sudah sangat sabar kepada klub yang tidak menyelesaikan kewajibannya musim lalu. Ia mencontohkan pemain-pemain PSPS Pekanbaru yang tidak menerima gaji selama 10 bulan. "Jika ada klub yg tidk membayar gaji sampai 10 bulan, bagaimana pemain itu bisa berprestasi?" terang Bepe.(abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Falcao Pindah ke Real Madrid Hanya Rumor
Redaktur : Tim Redaksi