jpnn.com, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan keprihatinan terhadap para pejabat yang mendapat sanksi dari pemerintah China.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris bersama Uni Eropa dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.
Menanggapi sanksi tersebut, China membalas dengan menjatuhkan sanksi kepada sembilan warga Inggris, termasuk anggota parlemen dari Partai Konservatif Johnson, dan anggota parlemen Uni Eropa dan lembaga Eropa lainnya.
"Perdana menteri dan presiden merefleksikan tindakan signifikan yang diambil oleh Inggris, AS dan mitra internasional lainnya awal pekan ini untuk menjatuhkan sanksi kepada pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang dan menyatakan keprihatinan mereka tentang tindakan pembalasan yang diambil oleh China," kata juru bicara Johnson.
BACA JUGA: Inggris Bela Muslim Uighur, China Langsung Balas Dendam
Reuters melansir pada Sabtu (27/3). Biden dan Johnson juga sempat membicarakan kebijakan tentang perubahan iklim.
Mereka berdiskusi tentang Konferensi Perubahan Iklim yang akan digelar Amerika pada April dan Conference of Parties 26 (COP26) yang diselenggarakan di Inggris pada November.
BACA JUGA: China Rangkul Iran untuk Menakuti Amerika Serikat
Termasuk kebutuhan untuk mengatasi perubahan iklim dan melestarikan keanekaragaman hayati secara bersamaan. (rtr/mcr9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih