jpnn.com, JAKARTA - CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan memutuskan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 360 karyawan perusahaannya.
Keputusan PHK ini disampaikan kepada karyawan terdampak langsung melalui surat elektronik (email) baru-baru ini.
BACA JUGA: Dampak Pandemi Corona, Sebagian Bisnis Grab Lumpuh
Sebelumnya, kabar buruk ini disampaikan kepada seluruh karyawan melalui townhall virtual.
"Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kepada mereka yang terdampak, kami berutang penjelasan lebih lanjut kepada Anda," tulis Tan dalam pesannya kepada karyawan.
BACA JUGA: Khusus untuk Pengemudi Grab, Ada Kabar Baik Nih
Lebih lanjut, Tan menuturkan, dampak Covid-19 pada sektor bisnis global juga dihadapi oleh Grab. Bahkan, dia mengaku melihat jelas kemungkinan pandemi corona berakibat pada resesi berkepanjangan.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior. Walaupun demikian, kami menyadari masih harus menjadi organisasi yang lebih ramping untuk mengatasi tantangan ekonomi pasca pandemi," tutur Tan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fahri Hamzah Sentil Pemerintah, Suntik Covid Ajalah, Gerhana Matahari
Dia mengatakan, manajemen akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, mengonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar, serta membentuk ukuran tim yang tepat untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis.
Tidak hanya itu, Grab juga akan memperkuat layanan pengiriman makanan dan barang, serta mengalokasikan sebagian karyawan ke layanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat di era new normal.
"Kami telah dapat menyelamatkan banyak pekerjaan melalui pemindahan ini dan membantu membatasi ruang lingkup pengurangan pekerja hingga di bawah 5 persen. Saya memastikan tidak akan ada lagi PHK pada tahun ini, dengan menjalankan rencana terbaru," imbuh Tan.
Dia mengaku akan memberikan dukungan finansial, profesional, medis, dan emosional karyawan terdampak.
Antara lain, pembayaran pesangon berupa gaji setengah bulan untuk setiap 6 bulan masa kerja atau berdasarkan peraturan yang berlaku, yang akan dipilih jumlah yang lebih besar.
Kemudian, pembayaran tambahan yang telah ditingkatkan setara dengan 1,5 bulan gaji di atas pembayaran pesangon.
Lalu, waiver of annual cliffs untuk memberikan ekuitas dengan tujuan agar lebih banyak karyawan yang pergi sebagai pemegang saham.
Tan melanjutkan pertanggungan asuransi kesehatan juga akan diberikan hingga akhir tahun atau pemberian dana tunai yang setara, sehingga karyawan terdampak bisa mendapatkan ketenangan pikiran dalam melalui masa yang tidak pasti ini.
Bagi karyawan terdampak perempuan yang sedang hamil dapat mengonversi cuti tahunan yang belum digunakan menjadi uang.
Sementara, mereka yang belum menggunakan cuti tahunan bisa mengkonversi cuti dengan uang atau kredit GrabFlex yang belum digunakan.
Grab juga memberikan dukungan transisi karier dan pengembangan bagi karyawan terdampak dalam bentuk dukungan penempatan kerja dari tim Talent Acquisition Grab dan pembuatan Talent Directory yang memungkinkan pada calon perekrut dan perusahaan untuk menghubungi karyawan terdampak.
Sebagai dukungan emosional, karyawan terdampak dapat terus mengakses Grabber Assistance Program selama tiga bulan sejak tanggal terakhir bekerja.
"Terakhir, Anda dapat memilih untuk tetap memiliki laptop Anda untuk membantu dalam mencari petualangan berikutnya," pungkas Tan. (ngopibareng/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Natalia