JAKARTA--Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Nursyam mengatakan, proses penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) madrasah untuk triwulan I baru mencapai angka 11,52 persen.
Diakui, rendahnya proses penyaluran ini disebabkan karena memang ada keterlambatan penyaluran. Penyaluran baru dimulai pertengahan Maret 2012 lalu.
"Sampai akhir bulan Maret 2012 lalu, tingkat penyerapan saluran dana BOS baru mencapai 11,52 persen yang dicairkan sejak pertengahan bulan Maret. Kalau dilihat dari sisi hambatannya, salah satunya adalah faktor keterlambatan perontokan 'bintang' pada anggaran Kemenag yang dibahas di DPR," ungkap Nursyam kepada JPNN di Jakarta, Selasa (10/4).
Selain itu, faktor lain yang turut menghambat penyaluran anggaran dana BOS madrasah ini adalah masalah administrasi yang dilakukan di tingkat Kanwil Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) propinsi dan setelah itu juga administrasi di tingkat Kantor Perbendaharaan Negara (KPN).
"Itu saja problemnya. Tapi kalau mengenai sisi sasaran, itu sudah tidak ada masalah. Karena itu sudah teridentifikasi kuat. Problemnya hanya pencairan dari KPN ke sasaran yang masih belum semuanya," imbuhnya.
Dijelaskan, sesungguhnya kesiapan rekening masing-masing sekolah sudah bisa dikatakan baik. Akan tetapi, lanjut Nursyam, yang masih menjadi kendala adalah di tingkat propinsi.
Yakni masalah implementasi di tingkat kanwil ke sekolah-sekolah. Nusryam menyebutkan, mekanisme penyalurannya itu dari Kemenag Pusat ke Kemenag Propinsi, lalu dilanjutkan ke KPN kemudian ke Sekolah.
"Sebenarnya, kalau dilihat dari rancangannya, akhir Maret itu harus sudah 25 persen pencairan dana BOS triwulan I. Nanti akan kita coba tekan, jadi setidaknya pada triwulan II itu sudah 40 persen. Kalau akhir April bisa 25 persen, berarti jangka 2 bulan bisa 100 persen," tukasnya.
Nursyam menambahkan, untuk penyaluran dana BOS triwulan II, pihaknya menjamin tidak akan ada keterlambatan. Karena, hanya tinggal melanjutkan proses penyaluran triwulan I.
"Kan uang sudah ada, dan semuanya sudah ada. Saya rasa gelombang kedua sudah tidak rumit. Ini kan hanya awalnya saja. Untuk mengejar bulan Juli tidak ada masalah," imbuhnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SNMPTN Diumumkan 28 Mei
Redaktur : Tim Redaksi