Bos Susi Air Ungkap Pilotnya Takut Terbang, Seusai Penyanderaan Kapten Phillips

Rabu, 01 Maret 2023 – 13:25 WIB
Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti mengungkapkan banyak pilotnya mengalami ketakutan atau kurang percaya diri untuk melakukan penerbangan. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti mengungkapkan banyak pilotnya yang mengalami ketakutan atau kurang percaya diri untuk melakukan penerbangan.

Hal itu terjadi seusai penyanderaan Pilot Kapten Philips Mehrtens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya, Selasa (7/2) lalu.

BACA JUGA: Mata Berkaca-kaca, Bu Susi Pudjiastuti Meminta Maaf

"Yang kedua juga Confident (percaya diri) di antara pilot-pilot kami tidak mengungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah (Papua) pegunungan. Dan ini akan sangat sulit." kata Susi saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/ 3).

Menurutnya, dampak lain kepada Susi Air yang akan ditinggal para pilotnya. Apabila operasi penyelamatan Pilot Kapten Philips Max Mehrtens tak berjalan lancar.

BACA JUGA: Dengan Mata Berkaca-kaca, Susi Pudjiastuti Bicara soal Pilot Susi Air dan OPM

"Jadi resignation (keluar, red) juga akan tinggi. Bila penyelesaian Kapten Phillips ini juga tidak bisa baik," tuturnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan berharap semua pihak mulai dari Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda), tokoh masyarakat, sampai para KKB menyadari akan pentingnya Susi Air dalam menunjang aktivitas masyarakat di Papua.

Dia menyebutkan Susi Air sejauh ini turut dimanfaatkan masyarakat tidak hanya sekedar transportasi, namun juga memenuhi kebutuhan pokok, bahan bakar, makanan, hingga obat-obatan.

"Bahwa kepentingan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokoknya dan transportasi itu adalah hak-hak kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan begitu saja," tuturnya.

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti mengaku kejadian penyanderaan kepada Kapten Philips Mehrtens oleh KKB di bandara di Nduga, Papua turut berimbas ke segala aspek. 

Dia menyebutkan saat ini sudah sekitar 70 persen dari total penerbangan pesawat Porter Susi Air harus terhenti sekarang. 

Hal itu turut berimbas pada terganggunya mobilitas masyarakat hingga pengiriman logistik di sejumlah daerah Papua.

"Kalau porter terbang satu hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti. Dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," pungkas Susi.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler