Bos WhatsApp Mundur dari Perusahaan

Rabu, 28 November 2018 – 13:40 WIB
Neeraj Arora, salah satu bos WhatsApp. Foto: DNA India

jpnn.com - JAJARAN petinggi WhatsApp dikabarkan kembali mengundurkan diri dari perusahaan. Kali ini giliran Chief Business Oficcer WhatsApp, Neeraj Arora yang meninggalkan WhatsApp.

Menurut Arora, pihaknya akan meluangkan waktu untuk merefleksikan diri dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Arora mengatakan, sangat berhutang budi kepada dua pendiri WhatsApp yaitu Brian Acton dan Koum.

BACA JUGA: WhatsApp Uji Fitur Replay Secara Pribadi dalam Grup

"Kedua pendiri WhatsApp telah memercayakan saya untuk menjadi rekan bisnis mereka selama bertahun-tahun," kata Arora seperti dilansir Thecrunch, Rabu (28/11).

Arora tercatat bergabung dengan WhatsApp pada 2011. Dia kabarnya menjadi calon untuk meggantikan Koum sebagai CEO.

BACA JUGA: Status WhatsApp Akan Ditampilkan Iklan

Namun, dengan keputusannya saat ini untuk keluar, belum jelas siapa yang menjadi calon pemimpin WhatsApp.

Mundurnya Arora menjadi bukti lebih lanjut bahwa Facebook telah memasuki era baru di mana strategi akuisisi kemungkinan berada dalam bahaya yang serius.

BACA JUGA: WhatsApp Rilis Fitur Stiker di Android dan iOS

Aplikasi pesan singkat itu resmi diakusisi Facebook seharga USD 19 miliar pada tahun 2014. Facebook berjanji terus beroperasi di bawah Acton dan Koum.

Namun, kekhawatiran akan privasi dan data mencuat April lalu, membuat Koum memilih untuk hengkang.

Kedua penggagas WhatsApp itu kabarnya tak sependapat dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Hal ini terkait bagaimana Zuckerberg memonetisasi aplikasi pesan instan.

Padahal sedari awal, Koum dan Acton tak ingin ada iklan di WhatsApp. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk mundur.

Tak hanya WhatsApp, Instagram juga telah ditinggalkan oleh sosok pendiri mereka yaitu Kevin Systrom dan Mike Krieger. (Mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fitur Baru WhatsApp Bikin Liburan Maksimal


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler