LEMBANG-Untuk menentukan awal bulan ramadan tahun ini, Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menurut rencana akan melakukan pengamatan hilal (penampakan awal bulan), Senin (8/7) ini.
Menutur Kepala Observatorium Bosscha, Mahasenaputra, pengamatan ini dilakukan atas permintaan Kementrian Agama terkait penentuan awal bulan puasa. Namun, bila tidak diminta pun sebenarnya pada setiap tahun menjelang puasa, pihaknya selalu melakukan pemantauan terkait penentuan awal ramadhan ini.
"Setiap tahun kami selalu menyelenggarakan pengamatan hilal, begitupun dengan penentuan awal bulan ramadhan 1434 H ini kami akan menyelenggarakan pengamatan pada Senin esok (hari ini, red)," kata Mahasenaputra kepada wartawan, Minggu (7/7).
Dijelaskan Mahasenaputra, pengamatan hilal di Boscha akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Rencananya, ditempat ini akan diselenggarakan pengamatan hilal sebanyak dua kali. Untuk pengamatan yang kedua akan dilakukan pada keesokan harinya, yakni Selasa (8/7).
Selain di Observatorium Boscha, pengamatan hilal pun akan dilakukan di lima titik lainnya, yaitu Kabupaten Pangkalan Madura, Makassar, Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Lampung.
Di enam titik tersebut, akan ditempatkan petugas dari Boscha agar penentuan awal ramadhan bisa dilakukan tepat. Tidak hanya petugas dari Boscha, kata dia, pihaknya pun melibatkan beberapa dosen dan mahasiswa dari jurusan Astronomi ITB.
"Kami akan menempatkan sebanyak dua orang untuk mendampingi peneliti Bosscha berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang akan melakukan streaming dan seorang lagi merupakan utusan dari Kementerian Agama yang memahami soal ru'yatul hilal," jelasnya.
Setelah pemantauan di enam titik selesai dilakukan, lanjut dia, semua tim akan melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada Kementerian Agama. Pasalnya pada Senin malam akan dilakukan sidang isbat, yang isi sidangnya mengenai penentuan awal bulan Ramadhan.
Meski penentuan awal Ramadhan pada setiap tahunnya selalu ditentukan oleh sidang isbat, tapi pengamatan hilal ini kerap dilakukan oleh para ahli astronomi, ulama falak, dan ilmuwan dari ormas Islam yang dikoordinasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bekerjasama dengan Observatorium Bosscha-FMIPA ITB, LAPAN, BMKG, Kemenag, PT Telkom dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
"Pengamatan dari beberapa titik itu dilakukan agar bisa diketahui awal bulan puasa. Meskipun cuaca esok (Senin-red) mendung, kami harapkan pada titik lainnya cuaca dapat mendukung sehingga penentuan awal puasa sudah bisa diketahui," lanjutnya. (dep)
Menutur Kepala Observatorium Bosscha, Mahasenaputra, pengamatan ini dilakukan atas permintaan Kementrian Agama terkait penentuan awal bulan puasa. Namun, bila tidak diminta pun sebenarnya pada setiap tahun menjelang puasa, pihaknya selalu melakukan pemantauan terkait penentuan awal ramadhan ini.
"Setiap tahun kami selalu menyelenggarakan pengamatan hilal, begitupun dengan penentuan awal bulan ramadhan 1434 H ini kami akan menyelenggarakan pengamatan pada Senin esok (hari ini, red)," kata Mahasenaputra kepada wartawan, Minggu (7/7).
Dijelaskan Mahasenaputra, pengamatan hilal di Boscha akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Rencananya, ditempat ini akan diselenggarakan pengamatan hilal sebanyak dua kali. Untuk pengamatan yang kedua akan dilakukan pada keesokan harinya, yakni Selasa (8/7).
Selain di Observatorium Boscha, pengamatan hilal pun akan dilakukan di lima titik lainnya, yaitu Kabupaten Pangkalan Madura, Makassar, Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB), Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Lampung.
Di enam titik tersebut, akan ditempatkan petugas dari Boscha agar penentuan awal ramadhan bisa dilakukan tepat. Tidak hanya petugas dari Boscha, kata dia, pihaknya pun melibatkan beberapa dosen dan mahasiswa dari jurusan Astronomi ITB.
"Kami akan menempatkan sebanyak dua orang untuk mendampingi peneliti Bosscha berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang akan melakukan streaming dan seorang lagi merupakan utusan dari Kementerian Agama yang memahami soal ru'yatul hilal," jelasnya.
Setelah pemantauan di enam titik selesai dilakukan, lanjut dia, semua tim akan melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada Kementerian Agama. Pasalnya pada Senin malam akan dilakukan sidang isbat, yang isi sidangnya mengenai penentuan awal bulan Ramadhan.
Meski penentuan awal Ramadhan pada setiap tahunnya selalu ditentukan oleh sidang isbat, tapi pengamatan hilal ini kerap dilakukan oleh para ahli astronomi, ulama falak, dan ilmuwan dari ormas Islam yang dikoordinasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bekerjasama dengan Observatorium Bosscha-FMIPA ITB, LAPAN, BMKG, Kemenag, PT Telkom dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
"Pengamatan dari beberapa titik itu dilakukan agar bisa diketahui awal bulan puasa. Meskipun cuaca esok (Senin-red) mendung, kami harapkan pada titik lainnya cuaca dapat mendukung sehingga penentuan awal puasa sudah bisa diketahui," lanjutnya. (dep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Aturan di Tanggal Tujuh Bulan Tujuh
Redaktur : Tim Redaksi