jpnn.com, JAKARTA - Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto menilai Boy Sadikin bisa menjadi solusi yang patut dipertimbangkan Partai Gerindra untuk jadi wakil gubernur DKI Jakarta.
"Nama Boy Sadikin bisa jadi jalan keluar, dan PKS juga silahkan mengusulkan calonnya,” kata Sugiyanto melalui keterangan elektroniknya, Rabu (3/10).
BACA JUGA: Ngotot Usung Taufik, Gerindra: PKS Jangan Klaim Sepihak!
Sugiyanto mengatakan, figur Boy Sadikin sangat tepat diusung karena merupakan mantan wakil ketua DPRD DKI dan mantan ketua partai yang telah memenangkan sejumlah pesta demokrasi di Jakarta.
"Boy sangat paham tentang Jakarta. Sebagai anak dari Ali Sadikin, Boy memiliki pengetahuan yang luas untuk membangun ibu kota,” ujar Sugiyanto.
BACA JUGA: PKS Makin PD Kadernya Bakal Gantikan Sandi
Oleh karena itu, kata Sugiyanto, sebaiknya Gerindra berani mengambil keputusan pengusung tokoh netral dan dengan besar hati mengajukan nama Boy Sadikin untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno.
"Demi Jakarta yang lebih baik. Demi bahagia warganya,” pungkas Sugiyanto.
BACA JUGA: Maaf Bang Taufik, DPP Gerindra Tak Mungkin Khianati PKS
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan, pihaknya sedang menyusun tata tertib DPRD DKI. Salah satu yang akan diatur dalam tata tertib itu adalah mekanisme pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta yang mundur saat menjabat.
"Mekanismenya saat ini sedang dibahas dulu dalam tata tertib kami," ujar pria yang akrab disapa Sanii, Rabu (3/10).
Tata tertib ini kemungkinan baru selesai dibahas pada pertengahan Oktober 2018.
Sani sebagai salah satu elite di Partai Keadilan Sejahtera mengatakan, pembahasan soal wagub DKI dengan Gerindra belum menemukan titik terang.
Perkembangan terakhir, baru sampai pada dua nama kandidat PKS yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Dua nama itu sedang ditawarkan kepada Partai Gerindra agar bisa disetujui juga.
Sudah dua pekan sejak pertemuan terakhir PKS dan Gerindra soal wagub, tetapi belum ada perkembangan atau kesepakatan apa-apa.
Dengan kondisi ini, Sani menilai, proses pemilihan wagub DKI masih panjang. Di satu sisi, partai pengusung harus menunggu tata tertib selesai dibahas.
Di sisi lain, nama kandidat yang akan diajukan juga belum dipastikan dua partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini.
"Jadi perjalanannya masih panjang. Tapi sebaiknya di sisi partai juga segera berembuk untuk menghasilkan kesepakatan bersama. Jangan nanti tata tertibnya sudah selesai, partainya malah belum sepakat," kata Sani. (dod)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra dan PKS Rebutan Kursi, Anies Jangan Nonton Doang
Redaktur & Reporter : Adil