jpnn.com - AMBON - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon, Maluku, Eva Tumuhury, mengatakan intensitas hujan yang terus meningkat sejak Kamis (11/5) sampai Senin (15/5), mengakibatkan bencana tanah longsor di beberapa titik, patahan talud penahan air, dan kerusakan pada bagian jalan raya.
BPBD Ambon mencatat selama kurun tersebut ada 29 unit rumah yang berisiko terdampak longsoran tanah.
BACA JUGA: Ledakan Mercon di Magelang, 13 Rumah Rusak, Satu Orang Terluka
Selain itu, ada 11 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam itu.
Bencana tanah longsor telah berdampak pada 43 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 164 jiwa.
BACA JUGA: Jaga Kelancaran Ekspor dari Maluku, Ini Dukungan yang Diberikan Bea Cukai Ambon
Data BPBD menunjukkan terdapat 41 titik tanah longsor yang tersebar di lima kecamatan dan pohon tumbang di dua lokasi.
Selain kerusakan rumah warga, fasilitas umum, jalan, jalan setapak, dan talud, bencana tanah longsor juga menyebabkan dua orang warga terluka akibat tertimpa patahan talud.
BACA JUGA: BPBD Kabupaten Bogor: 107 KK Mengungsi Akibat Tanah Longsor
Pihaknya telah melakukan penanganan dengan memberikan bantuan tanggap darurat dan logistik kepada warga yang terdampak bencana.
Tahap awal telah disalurkan bantuan logistik berupa terpal, karung, sekop, dan gerobak, agar masyarakat dapat meminimalkan longsoran.
Selain itu dilakukan penebangan pohon-pohon yang berpotensi membahayakan pengguna jalan seperti di kawasan Tanjakan 2000, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
"Imbauan juga telah disampaikan oleh BPBD Kota Ambon melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, WhatApp Group (WAG)," kata Eva di Ambon, Senin (15/5). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi