jpnn.com, BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengaku kekurangan personel dalam menangani sejumlah bencana yang tersebar di Kabupaten Bogor.
Apalagi, hampir semua wilayah Bogor Barat masuk kategori rawan bencana alam. Jumlah personil saat ini jauh dari kata ideal untuk mencangkup 40 kecamatan.
BACA JUGA: Permintaan Khusus Bupati Bogor Kepada Presiden Jokowi
Kasi Kadaruratan BPBD Kabupaten Bogor Muhamad Adam Hamdani menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evaluasi beberapa desa yang terkena dampak bencana alam termasuk bantuan melalui Dinas Sosial (Dinsos).
"Hampir semua wilayah Bogor Barat rawan bencana, hanya Gunung Sindur saja yang paling aman karena kawasannya berada di tengah kota,” katanya kepada Radar Bogor.
BACA JUGA: Puluhan Makam di Bogor Tertimpa Pohon Petai
Adam mengatakan, wilayah Bogor Barat hampir merata setiap titik berpotensi mengalami bencana alam. Karena selain kontur tanah labil lokasi permukimannya pun masih rimbun pohon besar dan hutan.
“Selain bencana longsor dan puting buliung, kami pun melakukan pengiriman air bersih pasca kemarau panjang,” kata Adam.
Ketika ditanyai jumlah anggota yang bertugas di lapangan, ia menuturkan masih kekurangan personil apalagi ketika ada bencana dalam waktu yang bersamaan dengan medan jauh dan sulit terjangkau.
“Satu regu saja diisi 15 sampai 17 orang dan saat ini kami punya anggota TRC 60 orang tidak bisa mengkover 40 kecamatan yang terbagi tiga regu. Meski kurang tetap harus dimaksimalkan,” tegasnya.
Lebih lanjut ia mengaku, BPBD kewalahan jika rentetan bencana terjadi di Bumi Tegar Beriman tetapi untuk mengantisipasinya, pihaknya membentuk tim relawan desa tanggap bencana (Destana) sebagai agen informasi termasuk evakuasi dan assesment dasar.
“Kami berharap sampai 2023 terbentuk minimal 200 Destana, dan besok mulai lagi pembentukan Destana di wilayah Parungpanjang,” pungkasnya. (nal/c)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti