BPBD Kesulitan Akses Bawa Bantuan untuk Warga di Adonara Flores Timur

Bencana Alam di NTT

Senin, 05 April 2021 – 09:25 WIB
Peristiwa bencana banjir bandang yang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, pada Minggu (4/4/2021). Foto: ANTARA/HO-Alfons Rianghepat

jpnn.com, JAKARTA - BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3 – 9 April 2021.

Hingga hari ini, Senin (5/4), BNPB menerima informasi terkini dampak bencana di beberapa wilayah NTT.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Lho Pemerintah Menyubsidi Orang Kaya? PPPK tidak Aman, Moeldoko Difitnah

Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4), pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Warga hilang tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44 sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.

BACA JUGA: Banjir Bandang Flores Timur, Sebanyak 27 Warga Belum Ditemukan

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur).

Kemudian Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

BACA JUGA: 40 Rumah Tertimbun Longsor di Flores Timur, Ada Warga Hilang

Kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60, dan jembatan putus 5.

BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Beberapa kendala dihadapi dalam upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal.

Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat.

Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada dini hari tadi, Minggu (4/4), pukul 01.00 waktu setempat atau Wita. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler