BPBD Minta Warga Tak Panik Soal Potensi Gempa Megathrust

Senin, 19 Agustus 2024 – 19:37 WIB
Ilustrasi: Peta zona Megathrust Mentawai-Siberut, Megathrust Selat Sunda, dan 11 zona megathrust lainnya di wilayah Indonesia (ANTARA/HO-Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG)

jpnn.com, SERANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meminta masyarakat untuk tidak panik dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 di Selat Sunda.

Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryan mengatakan gempa ini dapat menyebabkan bencana alam berupa tsunami yang dapat dirasakan di semua wilayah Banten, juga daerah sekitar seperti Jawa Barat dan Jakarta.

BACA JUGA: Gempa Bumi Mangnitudo 5,2 Guncang Jawa Barat, BMKG Berkomentar Begini

"Berdasarkan informasi yang dikeluarkan BMKG bahwa ada potensi megathrust di Mentawai dan Selat Sunda," katanya.

Nana meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust.Karena informasi yang dikeluarkan oleh BMKG ini bersifat potensi, bukan prediksi maupun peringatan dini.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,5 Terjadi di Ambon, Tidak Berpotensi Tsunami

“Masyarakat agar tetap tenang, karena memang kuncinya tidak panik, dengan tetap memperhatikan sekitar lingkungan kita tinggal, terutama rumah-rumah kita pastikan bahwa kondisi aman pada saat jika terjadi gempa,” katanya.

Dia mengatakan simulasi kebencanaan menjadi kunci untuk menghadapi gempa. Melalui simulasi, lanjutnya, masyarakat dapat mengetahui strategi penyelamatan diri.

BACA JUGA: Banten Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo

Selain itu struktur bangunan yang dirancang harus berstandar untuk tahan gempa bumi, sehingga risiko kerusakan maupun korban jiwa dapat diminimalisir.

“Simulasi itu kata kunci untuk melatih diri, ketika tiba-tiba gempa terjadi masyarakat tidak panik dan tahu strategi penyelamatan diri,” katanya.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi mitigasi bencana dan koordinasi antar-instansi sebagai upaya meminimalisasi risiko jika terjadi bencana khususnya di daerah rawan.

"Mitigasi harus dilakukan dengan cara memastikan bahwa bangunan yang kita bangun memiliki struktur yang aman jika suatu saat terjadi gempa bumi, karena kita tahu bahwa bukan gempa bumi yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa, tetapi korban jiwa itu diakibatkan karena tertimpa reruntuhan," kata Nana Suryana. (antara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Guncang Kabupaten Kuningan, Rumah dan Tempat Ibadah Rusak


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Megathrust   potensi gempa   BMKG   BPBD  

Terpopuler