BPN: Semua sudah Tahu dan Bukan Rahasia Lagi

Rabu, 17 April 2019 – 21:29 WIB
Prabowo Subianto di tengah massa pendukung di Kertanegara Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN ) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Raden Muhammad Syafi'i menyebut Pemilu 2019 'paling brutal' dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.

Pria yang karib disapa Romo menyebut demikian, setelah menduga penyelenggara pemilu tidak lagi mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BACA JUGA: Prabowo: Saya Akan dan Sudah Menjadi Presiden Seluruh Rakyat Indonesia

"Pemilu kali ini paling brutal, karena tidak lagi mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama yang dilakukan aparat penyelenggara pemilu. Semua sudah tahu dan bukan rahasia lagi," ujar Romo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4).

Politikus Partai Gerindra ini kemudian menyebut saat pemungutan suara dilaksanakan, kecurangan terjadi secara masif, terstruktur dan sistematis di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Prabowo Bilang Sudah Menang 62 Persen, Real Count!

"Pembentukan opini yang dilakukan lembaga-lembaga survei pesanan dari pasangan petahana, terus memberikan opini bahwa pasangan Prabowo-Sandi sudah kalah dalam Pilpres 2019 ini," ucapnya.

Romo mengklaim, dari informasi yang diterima BPN, belum ada satu daerah pun yang menyatakan kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi.

BACA JUGA: Prabowo Sambut Kemenangan dengan Sujud Syukur

"Informasi yang kami terima terutama di Sumatera Utara, Prabowo-Sandi memenangkan pilpres. Kalau menggunakan standar lembaga survei, masih ada survei yang dilakukan Indonesia Development Monitoring yang menggunakan data dari exit poll," katanya.

Menurut Romo exit poll IDM menunjukkan keunggulan Prabowo-Sandi hingga mencapai 10 persen dari Jokowi-Amin.

"Karena itu, saya ingin menyampaikan pesan kepada semua dengan apa yang dipamerkan lembaga survei di televisi yang selalu tidak berpihak pada hukum, kalian jangan menjadi putus asa," tuturnya.

Pihak BPN Prabowo-Sandi, kata Romo kemudian, masih bisa menganulir hitung cepat yang dipublikasikan sejumlah lembaga survei, dimana Jokowi-Amin unggul.

"Karena itu mari tambah bersemangat untuk mengumpulkan C1 (formulir hasil penghitungan di TPS). Karena lembar C1 adalah catatan yang sangat resmi memiliki tingkat validitas yang paling tinggi. Dengan data C1 kami akan menghitung real count dari hasil Pilpres 2019. Apakah kalian mau melengkapi data kemenangan Prabowo-Sandi. Silakan berjuang, kumpulkan C1 di Romo Center," pungkas Romo.(gir/jpnn)

Simak video ini :

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aiptu Saifudin Meninggal Dunia Usai Kawal Kotak Suara


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler