BPOM Nyatakan Sinovac untuk Remaja Aman, Begini Harapan Ketua DPD RI

Selasa, 29 Juni 2021 – 23:20 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyambut baik kabar bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA) perihal vaksin Sinovac aman bagi anak usia remaja.

LaNyalla berharap langkah ini bisa menekan bahkan menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Warga Australia di Bawah 40 Tahun Sekarang Bisa Mendapatkan Vaksin AstraZeneca

“Kabar BPOM telah mengeluarkan izin edar vaksin untuk remaja, cukup menggembirakan. Pemberian vaksin pada anak-anak usia 12-17 tahun bisa membantu menekan penyebaran Covid-19,” ujar LaNyalla, Selasa (29/6/2021).

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut jika kasus Covid-19 di kalangan anak-anak cukup tinggi, mencapai 12,5 persen.

BACA JUGA: 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac Kembali Tiba di Indonesia

“Artinya 1 dari 8 kasus terkonfirmasi itu adalah anak. Bahkan dilaporkan juga, angka kematian Covid-19 pada anak mencapai 30 persen untuk usia 10-18 tahun. Untuk itu memang diperlukan upaya perlindungan lebih untuk anak-anak kita yang merupakan generasi penerus bangsa,” tutur LaNYalla.

Meski begitu, LaNyalla meminta agar keamanan anak diperhatikan dalam pemberian vaksin ini. Apalagi, pemerintah belum menginformasikan bagaimana metode pemberian vaksin bagi anak.

“Saya berpesan agar distribusi vaksin betul-betul memperhatikan keamanan dan kenyamanan bagi anak. Walaupun vaksin ini baru bisa untuk remaja, kita berharap agar dalam waktu dekat sudah bisa ditemukan vaksin yang aman bagi bayi, balita hingga usia 5-11 tahun,” jelasnya.

Menurut eks Ketua Umum PSSI tersebut, pemberian vaksin untuk anak bisa menunjang sekolah tatap muka yang rencananya dimulai Juli mendatang.

Untuk itu, dia berharap agar pelaksanaan vaksin bagi anak bisa dipercepat.

“Sebab kita tahu kurangnya penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab utama anak-anak saat ini lebih mudah terpapar Covid-19. Maka, pemberian vaksin bisa lebih menjamin saat sekolah tatap muka diberlakukan, meski saya berharap agar sekolah tatap muka ditunda dulu hingga lonjakan kasus Corona mereda,” paparnya.

Selain Sinovac, pemerintah rencananya akan menggunakan vaksin Pfizer sebagai vaksin untuk anak.

“Apa pun jenis vaksinnya, yang jelas harus dilakukan uji klinis terlebih dahulu agar dipastikan keamanannya bagi anak,” tegas LaNyalla.

Vaksin Sinovac anak produksi PT Bio Farma diberikan izin atas dasar sejumlah pertimbangan. Salah satunya hasil uji klinis Fase I dan Fase II vaksin Sinovac rentang usia anak.

BPOM menyatakan profil AE Sistemik berupa fever pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibandingkan dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler