jpnn.com, JAKARTA - Sentra Teknologi Polimer BPPT memastikan uji migrasi Bisfenol A (BPA) dari kemasan galon guna ulang ke produk air minumnya sangat valid dan akurat.
Hal ini disampaikan Tim Teknis Sentra Teknologi Polimer BPPT, Zarlina Zainudin, saat dimintai pendapatnya mengenai adanya pihak-pihak tertentu yang menyebarkan hoaks kepada masyarakat dengan mengatakan migrasi BPA melebihi batas ketentuan yang diijinkan dari kemasan galon ulang ke produk airnya.
BACA JUGA: Disebut Maia Estianty Teman Duet Paling Kurang Profesional & Zonk, Pinkan Mambo Merespons Begini
Menurut Zarlina, karena yang diuji itu adalah air, maka perlu disimulasikan dan ada ketentuannya. Untuk air, yang digunakan sebagai larutan simulasinya adalah etanol 10 persen.
Nah, kata Zarlina, air yang mau diuji itu direndam ke dalam etanol 10% dengan kondisi suhu dan lama tertentu.
BACA JUGA: Hoaks BPA Galon Masih Beredar, Pemilik Depot Air Minum Isi Ulang Mengeluh Omzetnya Anjlok
Kemudian larutan etanol yang direndam itu diambil dan langsung dicek dengan menggunakan alat kromatografi cair berperforma tinggi atau HPLC yang bisa memisahkan dan mendeteksi kuantitas atau kadar BPA yang bermigrasi.
"BPOM ada hitungan sampling untuk pengambilan contoh produk yang beredar di pasaran, termasuk sampling langsung dari industri yang memproduksi air minum galon guna ulang. Jadi, data samplingnya BPOM itu sangat lengkap. Nanti dari sample-sample yang sudah disampling itu yang mereka uji," tuturnya.
BACA JUGA: Soal Kebijakan Penanganan Covid-19, Menkominfo Pastikan Pemerintah Tidak Asal-asalan
Untuk pengujuiannya sendiri, untuk produk merek A misalnya, dipastikan bahwa memang betul migrasi BPA-nya itu di bawah standar pengukurannya, itu minimal harus dilakukan 3 kali pengulangan.
Untuk memastikan hasil uji sebelumnya, metodenya juga perlu diverifikasi sudah benar atau tidak.
"Dan untuk memastikan hasil ujinya benar dan akurat, minimal 7 sample yang diuji. Setelah uji juga perlu dihitungt recoverynya berapa. Jadi, untuk memastikan itu benar-benar sesuai dengan hasilnya tidak main-main, itu sangat serius," ungkapnya.
BPOM secara rutin melakukan pengawasan pre-market dan post-market terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) dan berbagai jenis kemasannya.
Pengawasan yang dilakukan meliputi penilaian terhadap sarana produksi, evaluasi terhadap produk, label dan kemasan, konsistensi penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), dan sampling serta pengujian laboratorium.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy