BPS: Dua Kemungkinan Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat

Rabu, 08 November 2017 – 09:05 WIB
Ilustrasi BPS. Foto: JPNN

jpnn.com, TERNATE - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Maluku Utara (Malut) hingga Agustus 2017 mencapai 27,5 ribu (27.500) orang. Angka ini meningkat 700 orang dibandingkan Februari 2017 dan 6.500 dibandingkan Agustus 2016.

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, penggangguran pada Februari 2017 mencapai 26.800 dan Agustus 2017 tercatat 21.000.

BACA JUGA: Beginilah Cara Menghitung Kenaikan UMP

Menurut Kabid Statistik Sosial BPS Malut Edi Waryono, angka ini mengalami kenaikan dari 4,01 persen pada Agustus 2016 menjadi 5,33 persen pada Agustus 2017.

Dia menjelaskan TPT yang meningkat mengindikasikan dua kemungkinan, yaitu situasi saat ini sulit mendapatkan pekerjaan, atau masih menunggu pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.

BACA JUGA: Turun, Inflasi Oktober Jadi 0,01 Persen

“Pada Agustus 2017, kondisi yang terjadi menunjukkan bahwa TPT Maluku Utara tertinggi di wilayah perkotaan, dan pada penduduk dengan tingkat pendidikan menengah atas serta pendidikan tinggi,” jelasnya.

Sementara jumlah angkatan kerja di Malut pada Agustus 2017 tercatat 516.200 orang. Turun 40.900 orang dibanding Februari 2017 dan turun 8.300 orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Dia menuturkan komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.

BACA JUGA: 120 Ribu Penduduk Jadi Pengangguran

“Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 488,7 ribu orang, turun 41.600 orang dibanding Februari 2017, lalu dan turun 14.800 orang dibanding keadaan setahun yang lalu,” kata Edi.

Penduduk bekerja terbanyak terdapat di Halmahera Selatan selatan 92.800 orang, sedangkan angkatan kerja terbanyak berada di Kota Ternate 97.800 orang.

“Angkatan kerja ini bagian penduduk yang bisa kerja dari usia 15 tahun ke atas yang aktif dalam kegiatan ekonomi,” tuturnya.

Sejalan dengan turunnya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK Agustus 2017 tercatat 63,65 persen. Turun 5,83 persen poin dibanding semester lalu dan turun 2,54 persen poin dibanding setahun yang lalu. Secara umum, angka tersebut menunjukkan bahwa 63,65 persen penduduk Malut yang berusia 15 tahun ke atas aktif atau berusaha aktif dalam kegiatan ekonomi.

“Sedangkan 36,35 persen sisanya melakukan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga, maupun kegiatan lain yang bukan kegiatan ekonomi,” ujar dia.

Dia menambahkan kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat di identifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerjaan formal mencakup status perusahaan dengan di bantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal.

Kegiatan formal mencapai 185.900 orang atau 38,05 persen dan 61,95 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal Sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak dari penduduk yang bekerja 199.000 orang.

Sedangkan 35,16 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu). “Serta 9,90 persen setengah penganggur dan 22,38 persen pekerja paruh waktu,” jelas edi.

Rata-rata upah atau gaji sebulan buruh/karyawan/pegawai pada Agustus sebesar Rp 2,76 juta. Namun jika dirinci, pekerja sektor pertambangan memiliki gaji Rp 6,38 juta, sektor keuangan Rp 4,16 juta.

“Sementara sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan memiliki gaji sebulan terendah Rp 1,39 juta,” pungkasnya.(mg-02/onk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Kementan Selaras dengan BPS


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler