jpnn.com, OGAN KOMERING ILIR - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membantu mobilitas warga dan mendorong perekonomian masyarakat Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) dengan membangun jembatan gantung.
Kepala Desa Lubuk Dalam Ridwan mengatakan wilayah desanya kebanyakan adalah rawa-rawa.
BACA JUGA: Bidik Gen Z, BRI Danareksa Luncurkan Platform Trading Versi Desktop
Selain itu, akses keluar masuk desa juga harus melewati sungai yang cukup besar yang tidak bisa dilewati begitu saja.
Dia menjelaskan mayoritas masyarakat Desa Lubuk Dalam melakukan aktivitas ekonomi sebagai petani, nelayan, dan berkebun.
BACA JUGA: Beri Kemudahan Konsumen, BRI Hadirkan Program Spesial MDR 0%
Lokasi geografisnya sendiri sebenarnya tidak terlalu jauh, namun memerlukan perahu getek untuk akses keluar masuk desa, misalnya ketika akan ke desa induk, ke pasar, atau anak-anak pergi ke sekolah.
Ridwan menceritakan dulunya desa ini masih memiliki jembatan yang jadi andalan untuk akses warga.
BACA JUGA: BRI Life Resmikan Rumah Pemasaran UMKM Eceng Gondok di Semarang
Sayangnya, jembatan tersebut sudah roboh sejak 10 tahun lalu, karena saat air sungai meluap bisa jadi tinggi dan membuat jembatan tersebut lambat laun lapuk dan roboh.
Kondisi geografis Desa Lubuk Dalam sendiri dilintasi sungai yang memiliki 2 cabang.
Inilah yang menyulitkan akses masyarakat saat akan melakukan mobilitas sehari-hari sehingga kehadiran jembatan menjadi infrastruktur yang sangat diperlukan di desa tersebut.
Beruntung, kini masyarakat Desa Lubuk Dalam sudah bisa melakukan mobilitas sehari-hari dengan lebih mudah berkat pembangunan jembatan gantung yang hadir dari program BRI Peduli.
Jembatan ini tercatat memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter.
“Cerita awalnya itu ada salah satu guru SD kami yang memiliki rekan relawan dari BRI Peduli. Setelah itu, dari BRI datang melakukan survei ke Desa Lubuk Dalam ini. Setelah itu, enggak lama kemudian datanglah pengawas dan tim-tim yang bilang mau membantu untuk buat jembatan," kata Ridwan.
Dari situ terjadilah diskusi untuk menentukan posisi yang bagus untuk membangun jembatan.
"Enggak lama setelah itu datanglah tim yang bekerja untuk membuat jembatan tersebut,” ungkap Ridwan.
Proses pembangunan jembatan dimulai ketika cuaca yang tidak menentu karena sering musim hujan.
Inilah yang sempat menjadi hambatan tim yang bekerja di lapangan.
Menurut Ridwan, di bulan-bulan tersebut sering terjadi hujan sehingga air sungai ikut meluap.
Inilah yang menjadi tantangan selama proses pembangunan berlangsung.
Tak memakan waktu terlalu lama, jembatan gantung ini selesai dalam waktu 3 bulan pengerjaan.
Dampak kehadirannya tentu saja sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar, terutama warga Lubuk Dalam.
“Yang paling terasa sekarang itu aktivitas ekonomi berjalan lebih lancar," ujar Ridwan.
Dengan telah dibangunnya jembatan gantung oleh BRI, kata Ridwan, kini tanaman atau hasil kebun dari bertani bisa langsung dibawa ke pasar.
Ada juga tengkulak yang datang langsung ke sini untuk mencari barang yang dibutuhkan.
Selain itu, anak sekolah juga lebih mudah saat mau berangkat ke sekolah, ibu-ibu yang mau ke pasar atau ladang juga lancar.
"Kalau dulu kami harus naik perahu getek, sekarang engggak lagi. Jadi masyarakat sangat berterima kasih dengan bantuan yang diberikan ini,” ceritanya.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bantuan pembangunan jembatan yang diberikan merupakan wujud nyata kepedulian BRI dalam membantu masyarakat, khususnya di wilayah pedesaaan.
Bantuan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi mobilisasi penduduk maupun kegiatan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat Desa Lubuk Dalam.
“Hal ini merupakan bentuk kepedulian BRI kepada masyarakat yang dapat berupa pembangunan jembatan, pembangunan saluran irigasi, pengembangan kawasan desa wisata," ungkap Catur.
Dia berharap jembatan gantung ini biza dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat Desa Lubuk Dalam dan sekitarnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi