BRI Bidik Dana Rp 12 Triliun dari Penerbitan Obligasi

Rabu, 03 Juni 2015 – 23:44 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya menhimpun dana Rp 12 triliun melalui penerbitan obligasi. Hal iti terungkap dalam public expose BRI tentang penerbitan obligasi pertamanya di tahun ini.

Corporate Secretary BBRI Budi Satria mengatakan, obligasi itu  akan menjadi instrumen investasi yang layak untuk dipertimbangkan investor. “Pertimbangannya, perseroan memiliki dukungan yang kuat dari pemilik utama yakni, pemerintah RI. Selain itu, juga mendapat peringkat idAAA dari Pefindo yang berarti memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban financial jangka panjang,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/6)

BACA JUGA: Inflasi Meningkat, IHSG Tertekan

Budi menambahkan, penerbitan obligasi tersebut menargetkan penghimpunan dana Rp 12 triliun. Untuk tahap I, proyeksinya Rp 3 triliun.

Sedangkan jangka waktu yang ditetapkan adalah 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. “Dana dari obligasi digunakan mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit berdasarkan prinsip prudential banking dan good corporate governance (GCG),” kata Budi.

BACA JUGA: Tambah Usia, PNM Makin Fokus Garap UMK

Periode bookbuilding akan dilakukan pada 3-12 Juni. Pada 26 dan 29 Juni berlangsung penawaran umum. Sedangkan, penjatahan pada 30 Juni dan 1 Juli yang merupakan waktu pembayaran dari investor. Distribusi obligasi secara elektronik akan dilakukan pada 2 Juli 2015 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan sehari kemudian.

Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

BACA JUGA: Kalstar Ajukan Izin Rute Penerbangan Pontianak-Singapura

Kinerja BBRI juga terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, baik dari penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga, dan kinerja keuangan lain seperti laba bersih, total aset, dan rasio keuangan yang terus menunjukkan peningkatan.

Pada 2014, market share asset menjadi 14,8 persen, pinjaman 13,5 persen dan market share simpanan sebesar 14,7 persen. Rata-rata pertumbuhan laba bersih perseroan dari 2012 sampai 2014 mencapai 13,9 persen, angka tersebut melampui rata-rata industri perbankan yang berada di kisaran 9,9 persen. (jawapos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Terkoreksi di Awal Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler