BRI Fokus Terapkan ESG untuk Tumbuh Berkelanjutan

Jumat, 07 Januari 2022 – 19:52 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan berlandaskan cetak biru (blueprint) BRIVolution 2.0, perseroan berkomitmen meningkatkan prinsip ESG terus dilakukan. Foto dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - Prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar, termasuk di BRI pada saat ini.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menerapkan ESG untuk meneruskan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Bisnis Wealth Management BRI Tumbuh 9,2 Persen Year on Year sepanjang 2021

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan berlandaskan cetak biru (blueprint) BRIVolution 2.0, perseroan berkomitmen meningkatkan prinsip ESG terus dilakukan.

“Kemudian kami juga harus menyesuaikan organisasi kami supaya menunjukkan komitmen dan concern terhadap ESG. Untuk itu, BRI akan segera membentuk Unit Kerja Khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan ESG itu. Ini adalah bagian-bagian transformasi,” kata Sunarso (28/12).

BACA JUGA: BRI Fasilitasi Pembiayaan dan Transaksi Wholesale Chandra Asri Petrochemical

Menurutnya, komitmen dalam penerapan ESG dalam operasional bisnis tercermin dari komposisi aset BRI.

"Hingga kuartal III-2021, sebanyak 64,6 persen atau setara Rp 588,6 triliun aset BRI merupakan aset dengan penerapan prinsip ESG," tegas Sunarso.

BACA JUGA: BRI Berbagi Kasih di Hari Natal & Tahun Baru 2022 lewat Penyaluran Donasi Sembako

Di samping itu, transformasi ini juga terus diupayakan hingga ke perusahaan anak BRI.

Transformasi ini, kata Sunarso, bertujuan untuk meningkatkan fungsi dalam rangka value creation terhadap BRI Group.

Sunarso memerinci ada sembilan transformasi di sembilan anak perusahaan ini juga mendorong pemetaan risiko atau spreading risk yang lebih optimal.

"Dengan begitu, BRI bisa tetap meneruskan pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk mencapai visi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025," ucapnya.

Sunarso membeberkan transformasi yang sudah dijalankan sejak 2016 ini telah menimbulkan berbagai implikasi positif bagi BRI dan seluruh stakeholder.

"Pada profitabilitas, BRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih 45 persen year on year (yoy) menjadi Rp 20,4 triliun per kuartal III-2021," katanya.

Tidak hanya itu, upaya transformasi ini juga sukses memitigasi adanya krisis Covid-19, yakni melalui digitalisasi penyaluran kredit yang fokus di segmen mikro.

BRI telah mengubah sistem Loan Approval System (LAS) yang didigitalisasi melalui sistem BRISPOT.

Perubahan itu mengurangi kontak langsung antara insan BRILian (Pekerja BRI) dengan nasabah sehingga proses approval dapat berjalan secara efektif, cepat, dan aman.

“Bayangkan kalau selama pandemi ini kami tidak sempat mentransformasi cara kita memproses bisnis terutama di backbone, itu di Mikro. Maka patut kita panjatkan syukur, untung waktu itu kita mendigitalkan proses kredit kita di mikro. Kalau tidak, kita tidak akan mengalami pertumbuhan seperti sekarang ini,” ujarnya.

Pihaknya mengungkapkan pandemi membuat seluruh pertumbuhan kredit di industri perbankan melemah.

Namun, kredit disegmen UMKM BRI mampu tumbuh 12,5 persen yoy.

"Semua berkat kegigihan para Insan BRILian, digitalisasi proses bisnis, serta penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap operasional bisnis BRI," ungkap Sunarso. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   BRI Group   ESG   Ekonomi   UMKM   Sustainable Finance  

Terpopuler