BRI Menanam Dorong Perekonomian Desa BRILian Mekarbuana Makin Unggul

Rabu, 08 November 2023 – 18:49 WIB
Desa Mekarbuana di Kabupaten Karawang, Jawa Barat merupakan Desa BRILiaN binaan BRI sejak 2021 memiliki potensi sejumlah komoditas unggulan. Foto: Dokumentasi BRI

jpnn.com, KABUPATEN KARAWANG - Kabupaten Karawang di Jawa Barat merupakan salah satu sumber pertanian terbesar di Indonesia.

Letak geografis, cuaca, dan kontur tanah yang memadai membuat banyak tanaman atau hasil pertanian tumbuh subur di wilayah ini.

BACA JUGA: Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Loan at Risk Makin Menurun

Karawang tidak hanya di kelilingi luasnya persawahan atau pertanian padi sebagai komoditas utama warganya, tetapi juga tanaman yang biasa tumbuh di area dataran tinggi.

Salah satunya yang tertanam di sebuah desa yang terletak di paling atas Pegunungan Tegalwaru, Karawang.

BACA JUGA: BRI Sebut BRIBRAIN Sukses Akuisisi 22 Ribu AgenBRILink Baru

Komoditas unggulan, berupa kopi, durian, manggis alpukat, petai, jengkol, hingga pisang telah membantu ekonomi masyarakat sekitar.

Desa tersebut adalah 'Desa Mekarbuana' yang merupakan Desa BRILiaN binaan BRI sejak 2021 memiliki potensi komoditas unggulan tersebut.

BACA JUGA: BRI Peduli Terus Berperan Aktif Menyalurkan Bantuan Kesehatan

Desa Mekarbuana memiliki ribuan pohon pisang yang tak tanggung-tanggung, desa ini memproduksi rata-rata sebanyak 10–14 ton pisang per hari.

Hasil komoditas berlimpah ini telah dapat membantu perekonomian masyarakat di desanya.

Desa Mekarbuana juga mengembangkan komoditas lainnya yang diharapkan mampu menjadi produk unggulan, yaitu durian.

Di luar pertanian, Desa Mekarbuana memiliki potensi besar dalam mengembangkan mata pencaharian lainnya.

Misalnya, terdapat belasan hingga puluhan destinasi wisata mulai dari kuliner, wisata alam, hingga arena berkemah.

Tak ayal desa ini lebih dikenal sebagai desa Agro-Ekowisata.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan BRI Menanam merupakan wujud nyata dan upaya berkelanjutan BRI dalam merealisasikan prinsip ESG serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di 2030.

Hal ini sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017.

Sunarso berharap program BRI Menanam dapat menjadi lokomotif dari aspek ekonomi, lingkungan dan sosial bagi masyarakat.

Pihaknya juga berharap masyarakat maupun nasabah dapat berkomitmen menanam dan merawat bibit yang diberikan.

Harapannya program ini akan dapat terus on going dan ke depan dapat lebih efektif lagi dalam menyerap karbon.

“Sementara kalau di kota, kami membuat klaster-klaster. Ternyata, kebutuhan sayur di satu rumah tangga bisa dipenuhi sendiri dengan menanam pada media tanam (urban farming), jadi upaya untuk menghijaukan Kawasan perkotaan sampai di gang hingga desa-desa menjadi sangat terbuka," ujar Sunarso dalam keterangan resmi, Rabu (8/11).

Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono menyebutkan hingga saat ini kurang lebih 2 ribu pohon durian telah tertanam di wilayahnya.

“BRI banyak membantu masyarakat kami, terutama dari sisi permodalan, misalnya kemarin masyarakat kami membutuhkan bibit durian, dan melalui BRI Menanam kami diberikan bantuan berupa penyediaan bibitnya,” kata Kades Jaji Maryono.

BRI melalui program BRI Menanam memperhatikan potensi unggulan yang dikembangkan di calon lokasi tanam serta menyesuaikan dengan kondisi agroekologi wilayah tersebut.

Pemberian bibit yang sesuai dengan komoditas unggulan yang dikembangkan serta kesesuaiannya dengan agroekologi setempat diharapkan mampu memberikan multiply effect yang tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian melalui hasil komoditas.

Namun, sekaligus menjadi upaya untuk menjaga lingkungan dengan karbon yang akan terserap saat bibit pohon tersebut tumbuh dengan baik.

Bantuan BRI tak hanya dari melalui program BRI Menanam, tetapi juga dari segi permodalan, pelatihan dari mulai pembibitan, budidaya, panen, pasca panen, sampai ke pengolahan hasil yang menjadi bagian program pemberdayaan Desa BRILian.

Dari sini, keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia di desa ini turut berkembang sehingga dapat berinovasi lebih baik lagi.

“Harapan kami selain dapat menghasilkan produk terbaik, juga usaha-usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja dari lokal desa kita. Jadi dari pisang, durian, maupun kopi, kita bisa mendapatkan pendapatan juga dan menyerap tenaga kerja juga,” ujarnya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler