Desa BRILian, Program Wawasan Literasi dan Inklusi Keuangan UMKM

Minggu, 14 Februari 2021 – 13:25 WIB
Gagasan baru dalam menginovasi berbagai program dan gerakan ekonomi berbasis mikro, kecil, dan menengah terus dilakukan, salah satunya adalah Program Desa BRILian. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya memberikan wawasan literasi dan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pedesaan lewat program BRILian. UMKM pedesaan diharapkan lebih memahami produk dan layanan keuangan digital terkini.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, perseroan berupaya melakukan pembangunan dan pengembangan desa secara berkelanjutan, salah satu langkah menjadikan desa sebagai lokomotif ekonomi nasional.

BACA JUGA: Berperan Aktif Tanggulangi Dampak Pandemi Covid-19, BRI Tuai Apresiasi UMKM

 
“Dalam program ini, fokus utama perusahaan adalah revitalisasi BUMDes, desa wisata, dan pengembangan produk unggulan desa yang sesuai dengan kearifan lokal,” kata Aestika, dalam Webinar Arah dan Peluang Pemulihan Ekonomi Indonesia dari Desa beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, dengan Desa BRILian, perseroan ingin menyelaraskan strategi pemberdayaan desa milik perusahaan dengan program yang tengah dikebut oleh pemerintah.
 
Desa BRILian ditujukan menjadi pendorong digitalisasi ekonomi UMKM. Berbagai layanan seperti keagenan BRILink, website pasar.id, dan berbagai inovasi pun disediakan.

BACA JUGA: Apresiasi dari Asosiasi UMKM untuk Peran Nyata BRI di Masa Pandemi

"Serta pembangunan berkelanjutan di desa dengan mengandalkan BUMDes sebagai penggerak utamanya," katanya.

Selain itu, adanya pendampingan dan kolaborasi dari BRI, diharapkan membuat BUMDes dan masyarakat desa akan semakin mudah dalam mengakses layanan keuangan.
 
Salah satu pendampingan terhadap desa binaan oleh BRI adalah Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

BACA JUGA: Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit Selama 2020, Ini Perinciannya

Di desa Menanga, pendampingan yang diberikan adalah literasi keuangan. BUMDes Menanga hingga saat ini telah melakukan pencatatan keuangan dengan tertib, namun pencatatan masih belum sesuai dengan standar akuntasi keuangan.

"Maka BRI memberikan penguatan kepada BUMDes pada aspek literasi keuangan agar BUmdes Menanga dapat membuat laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku," tuturnya.
 
Pendampingan oleh BRI lainnya adalah di desa Kotoranah, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pemberdayaan yang dirasakan oleh Bumdes Kotoranah adalah berupa pendampingan literasi bisnis, salah satunya berupa pengayaan company profile dan catalog online untuk menarik wisatawan.

"Karena BUMDes Kotoranah bergerak di bidang wisata" ujar Aestika.
 
Seluruh program itu menurutnya, sejalan dengan aspirasi dan tujuan pemerintah. Pemulihan ekonomi nasional dimulai dari desa, sehingga pemerintah telah menjadikan BUMDes sebagai penggerak kemajuan dan kesejahteraan warga desa.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa & PDTT RI Budi Arie Setiadi mengatakan desa menjadi titik awal Indonesia berjala di masa depan.

Desa dapat menjadi titik awal pembangunan berbasis budaya lokal.

"Sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan," katanya.

Seperti diketahui, saat ini ada 51.134 BUMDes di Indonesia, dan sudah ada sekitar Rp4,2 triliun dana desa disalurkan pemerintah dalam kurun waktu 2015-2020 untuk memperkuat permodalan BUMDes.

Hasilnya, pada periode yang sama, kontribusi BUMDes terhadap pendapatan desa telah mencapai Rp1,1 triliun.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   Desa BRILian   UMKM   Perekonomian   desa  

Terpopuler