jpnn.com, JAMBI - Salah satu kerabat Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat, Pendeta Royanto Situmorang angkat bicara soal tudingan negatif yang dialamatkan kepada ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Polri sebelumnya mengatakan bahwa Brigadir J telah melecehkan istri Ferdy Sambo. Perbuatannya yang dipergoki Bharada E, berujung dengan aksi saling tembak hingga menewaskan Brigadir J.
BACA JUGA: 2 Jenderal dan 1 Kombes Dinonaktifkan, Irjen Napoleon Langsung Ingatkan Hal Ini
Meski ada kesan negatif, tak terlalu digubris oleh kerabatnya yang mengaku sudah lama mengenal Brigadir J, yakni Pendeta Royanto Situmorang.
Pendeta Royanto malah mengungkit sikap Yosua (begitu Pendeta Royanto memanggil Brigadir J) dan mengeklaim sangat mengetahui bagaimana Yosua semasa kecil.
BACA JUGA: Sosok Brigadir J di Mata Pendeta Royanto, Selalu Hormat pada yang Lebih Tua dan Selalu...
"Saya mengenal dan mengenang almarhum sebagai orang yang baik dan sopan. Sejak kecil saya sudah mengenal beliau karena saya juga kenal dengan keluarganya sebagai pendeta," kata Pendeta Royanto saat diwawancarai pada Kamis (21/7/2022).
Pendeta Royanto menambahkan ada satu hal yang selalu dia ingat dari mendiang Yosua, yakni sifat rendah hatinya.
BACA JUGA: Soal Nasib Aipda S dan Briptu R, Kapolres AKBP Harissandi Tegas, Tak Ada Ampun
Meski sudah menjadi anggota Polri kata dia, sikap rendah hati Brigadir J sama sekali tak berubah pada orang lain.
"Kenalnya sudah dari lama, walaupun dia sudah menjadi polisi, sifat sopan dan rendah hatinya tidak pernah berubah,” kata dia.
Pendeta Royanto melanjutkan Yosua sangat sopan terutama pada orang yang lebih tua.
“Kalau bertemu orang yang lebih tua pasti cium tangan dia, kami sangat merasa kehilangan," tambahnya.
Hingga terakhir bertemu pun, sikap itu masih melekat pada Yosua.
Istri Ferdy Sambo Hanya Bisa Menangis
Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan Putri Candrawathi istri Irjen Ferdy Sambo hingga kini masih belum mau bercerita soal insiden penembakan yang terjadi rumah dinas suaminya.
Andy menyebut isu liar terkait kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J tersebut sangat berdampak bagi Putri Candrawathi.
Dia pun meminta publik bersabar menunggu hasil investigasi tim khusus (timsus) bentukan Kapolri.
“Semua spekulasi, khususnya terkait motif, menurut kami lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P, sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih,” kata Andy kepada wartawan, Kamis (21/7).
“Semua spekulasi, khususnya terkait motif, menurut kami lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P, sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih,” kata Andy kepada wartawan, Kamis (21/7).
Andy menuturkan apabila kondisi psikis Putri terganggu, maka timsus akan sulit untuk melakukan pemeriksaan guna mendapatkan fakta sebenarnya.
“Komnas Perempuan mengupayakan siapa saja yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak,” ujar dia.
Andy pun mengungkapkan bahwa Putri masih sangat terpukul atas insiden yang menimpanya.
“Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya,” ujar Andy.
Andy memastikan Komnas Perempuan terus memonitor perkembangan kondisi Putri Candrawathi dan akan berkoordinasi dengan timsus maupun Komnas HAM bila ditemukan informasi tambahan.
BACA JUGA: Sosok Brigadir J di Mata Pendeta Royanto, Selalu Hormat pada yang Lebih Tua dan Selalu...
Brigadir J yang tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di kediaman Irjen Ferdy Sambo disebut Polri sudah berupaya melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean