Brigjen Rudi Tranggono Mengingatkan Masyarakat Kalbar Waspada terhadap Kelompok Ini 

Sabtu, 17 September 2022 – 20:30 WIB
Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Polisi Rudi Tranggono. ANTARA/Andilala

jpnn.com - PONTIANAK - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Barat Brigjen Rudi Tranggono mengingatkan masyarakat Kalbar tetap mewaspadai ancaman kelompok-kelompok kanan.

Dia menegaskan bahwa kelompok itu pengin mengubah ideologi Pancasila.

BACA JUGA: Berkah Wakaf Al-Quran BWA, Mualaf di Pedalaman Kalbar Bertambah

“Kelompok itu berkembang di beberapa daerah di Kalbar yang merupakan sisa-sisa dari kebijakan larangan oleh pemerintah terhadap organisasi-organisasi yang tidak berasaskan Pancasila,” kata Brigjen Rudi di Pontianak, Kalbar, Sabtu (17/9). 

Jenderal bintang satu Polri itu mencontohkan kelompok atau organisasi tersebut ingin membangun negara kekhalifahan dan sebagainya.

BACA JUGA: Antam Salurkan Bantuan PUMK Kepada Mitra Binaan di Kalbar Rp 520 Juta

“Paham itu meskipun dilarang, tetapi dari hasil monitoring kami masih ditemukan kelompok-kelompok kecil seperti itu, tetapi sporadis,” ungkap Brigjen Rudi.

Pihaknya terus mengajak masyarakat di Kalbar untuk berpikir cerdas dan bangsa ini tidak bisa dibangun dengan satu kelompok saja. 

BACA JUGA: Sutarmidji: Kalau Terlalu Banyak Masalah, Ajukan Pensiun Dini atau Berhenti dari ASN

"Karena kita Bhineka Tunggal Ika dan berbagai suku bangsa, budaya, dan bahasa sehingga tidak bisa dibawa ke dalam satu kelompok maupun satu warna. Karena ibarat taman, akan tampak indah kalau bunganya warna-warni," kata Brigjen Rudi. 

Dalam hal pencegahan, BINDA Kalbar bekerja sama dengan instansi terkait, serta terus melakukan pemantauan. Dia menegaskan bahwa kalau ada pelanggaran, maka aparat penegak hukum yang menindaknya. 

“Kalau memang masih bisa dilakukan pembinaan maka dilakukan pembinaan dengan instansi terkait lainnya, salah satunya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)," ujarnya.

Menurut dia, paham radikal masih berkembang karena pemahaman yang sempit sehingga menganggap agama tertentu yang harus dimurnikan dan diikuti.

"Paham seperti itu akan tergilas oleh waktu, karena mereka dijanjikan angin surga, bahwa kalau mengikuti paham mereka maka akan masuk surga. Padahal, surga dan neraka merupakan hak prerogratifnya dari Allah SWT," ujarnya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk terus berbuat baik dan selalu hidup dengan toleransi, serta menjauhi hal-hal negatif, karena itu merupakan jalan menuju surga. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler