Brigjen Yehu Soroti Pemanfaatan Artificial Intellegence dalam Peningkatan Layanan Polisi

Senin, 21 Desember 2020 – 15:41 WIB
Brigjen (Pol) Yehu Wangsajaya saat dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) dalam Seminar Nasional Daring IAII Jakarta. Foto source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Brigjen (Pol) Yehu Wangsajaya dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) dalam Seminar Nasional Daring IAII Jakarta.

Dalam orasinya, Brigjen (Pol) Yehu mengatakan pemanfaatan layanan berbasis Internet of Thing (IoT) dan Artificial Intellegence (AI) di era society 5.0 di tubuh Kepolisian Republik Indonesia, diyakini akan semakin membuat Polri profesional, modern dan terpercaya.

BACA JUGA: Dikritik Karena Umumkan Lesty Kejora Peringkat 5 Wanita Tercantik Sedunia, Top Beauty World Merespons Begini

“Pemanfaatan Artificial Intellegence akan bisa meningkatkan pelayanan polisi terhadap masyarakat. Dan ke depannya visi polisi akan mengubah pemolisiannya dengan digital. Kami (Polri) sedang membangun itu semua serta mengembangkan setiap layanan polisi dengan menggunakan AI,” ujar Pengembang TI Kepolisian Tingkat 2 Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Mabes Polri ini dalam keterangannya, Senin (21/12).

Sebelumnya, pada 8 Juli 2020, Presiden Jokowi menyebut COVID-19 telah mengakselerasi dunia untuk mempercepat penerapan otomatisasi, pengembangan artificial intelligence (AI) dan konsep big data.

BACA JUGA: BTN dan AFD Prancis Berkolaborasi Kembangkan Perumahan Rendah Emisi

Presiden ingin para perwira TNI-Polri masa depan bisa bekerja dengan cara tidak standar dan bekerja lebih cepat dibandingkan pihak lain.

Saat itu Presiden mengungkapkan penerapan otomatisasi, artificial intelligence dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Nikita Mirzani Sampai 4 Kali Operasi Bagian Itunya yang Kerap Kendor

Selain itu, isu keamanan yang dihadapi kepolisian juga mengalami tantangan yang meningkat karena penggunaan teknologi siber.

Society 5.0 diharapkan dapat menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial lewat teknologi-teknologi canggih.

Pria yang juga menjabat sebagai Magister ilmu komputer pertama dan satu-satunya di jajaran perwira tinggi Mabes Polri ini mengatakan dengan Society 5.0, AI akan mengolah big data yang dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat humanis.

“Kita akan memasuki era semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Impian saya, (Polri) harus punya Robo Cop (Robot Polisi) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menerima laporan-laporan yang akan melayani masyarakat,” harap Yehu.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler