MALILI -- Konflik antarwarga masih berlangsung di Desa Kertaharjo, Kecamatan Tomoni Timur. Minggu malam, 8 April, dua kelompok warga kembali saling serang. Sepuluh unit rumah rusak. Bahkan satu di antaranya terbakar yang diduga akibat bom molotov.
Untuk mengendalikan konflik tersebut, Polres Luwu Timur meminta bantuan Satuan Brimob Parepare. Sebanyak dua peleton personel Brimob Parepare langsung menuju lokasi, kemarin. Personel Polres Luwu Timur dan Satuan Brimob Kompi C Baebunta, Luwu Utara yang sudah berada di lokasi, dinilai belum memadai.
"Kita mencegah aksi susulan keluarga korban pasca pemakaman," kata Kapolres Luwu Timur, AKBP Andi Firman, Senin (9/4).
Andi Firman juga sudah mengumpulkan seluruh perwiranya. Mereka membahas langkah persuasif dan preventif yang harus dilakukan untuk mengendalikan situasi. Sejauh ini, pihak keluarga Dennis, belum bisa menerima kematian korban.
Informasi yang dihimpun FAJAR (JPNN Group), saling serang antara dua kelompok warga pada satu desa kembali terjadi Minggu malam, 8 April, sekira pukul 21.00 Wita. Keluarga korban menyerang keluarga pelaku pembunuhan Dennis.
Perang terjadi di Dusun Bali Karya, tempat domisili pelaku pembunuhan. Warga penyerang berasal dari Dusun Patengko. Mereka menggunakan benda tajam dan benda tumpul.
Beberapa kaca jendela rumah hancur berantakan terkena lemparan batu. Bahkan, satu unit rumah sempat terbakar yang diduga kena bom molotov. Perang itu sempat berlangsung beberapa menit.
Aparat Polres Luwu Timur yang dibantu satu peleton Satuan Brimob Kompi C Baebunta harus bekerja ekstra untuk mengendalikan kerusuhan tersebut. Beberapa tembakan peringatan untuk meredakan kerusuhan sempat dilepaskan.
"Ada sekira sepuluh rumah yang rusak di Desa Bali Karya akibat serangan itu," sebut sumber FAJAR yang minta namanya tidak dikorankan.
Kapolres Luwu Timur, Andi Firman mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya persuasif. Polisi mendekati keluarga korban agar bisa berdamai. Namun, sejauh ini keluarga korban belum bisa menerimanya. "Situasi masih mencekam. Keluarga korban terus berjaga-jaga karena tidak puas dengan kematian keluarganya," tutur Andi Firman.
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga tidak tinggal diam. Wakil Bupati Lutim, HM Thoriq Husler, kemarin mengunjungi rumah duka. Husler berharap agar warga segera menghubungi aparat kepolisian atau pemerintah apabila ada isu yang bernada provokasi.
Hingga berita ini naik cetak, sekira 390 personel gabungan yang terdiri atas Polres, Kodim, Brimob Baebunta, dan Satpol PP sudah dikerahkan ke lokasi. Sementara Satuan Brimob Parepare diperkirakan sudah berada di lokasi pagi ini. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cadangan Batubara di Lahat Capai 2,2 Juta Ton
Redaktur : Tim Redaksi