jpnn.com - BELITUNG - Satuan Brimob Polda Bangka Belitung siap meledakkan 20 mortir aktif sisa peninggalan Perang Dunia II. Mortir itu sebelumnya ditemukan dan diamankan di tempat pengepul barang bekas di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
"Puluhan mortir aktif yang ditemukan akan diledakkan atau disposal,” kata Komandan Kompi Batalyon B Satbrimob Polda Babel Iptu Yudi Firmansyah di Tanjung Pandan, Senin (10/4).
BACA JUGA: 20 Mortir Aktif Sisa Perang Dunia Kedua Ditemukan di Belitung
Hanya saja, kata dia, waktu dan tempat untuk melakukan hal tersebut belum dapat dipastikan. “Karena masih berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang," ungkapnya.
Yudi mengatakan untuk saat ini ada 20 mortir yang diduga masih aktif dan diamankan ke Mako Brimob Polda Babel. "Sebanyak 20 mortir tersebut kami angkut ke Mako Batalyon B Satbrimob Polda Babel," katanya.
BACA JUGA: Polisi Israel Serbu Al Aqsa, Lempar Bom dan Gas Air Mata di Ruang Salat
Dia menjelaskan evakuasi tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena ini berada di dalam lingkungan masyarakat. “Kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak mendekati lokasi penemuan mortir aktif ini," ungkapnya.
Sebanyak tujuh personel Batalyon B Satbrimob Polda Babel dikerahkan untuk mengevakuasi 20 mortir tersebut. Dia menjelaskan evakuasi juga dilakukan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian.
BACA JUGA: Personel Brimob Diterjunkan ke Pengepul Barang Bekas, Ini yang Ditemukan, Heboh
Mortir tersebut diletakkan ke dalam sebuah fiber yang diisi pasir guna mengurangi adanya tekanan dan gesekan yang berlebihan karena dikhawatirkan mortir tersebut meledak. "Alhamdulillah, proses evakuasi 20 mortir berjalan dengan aman, lancar, dan selamat," ujarnya.
Dia mengimbau bagi masyarakat yang menemukan mortir sisa Perang Dunia agar tidak diangkat ke darat karena bisa membahayakan jika tidak ditangani secara profesional.
"Jadi kami imbau bagi masyarakat yang menemukan mortir sisa Perang Dunia II di laut jangan diangkat karena akan membahayakan," kata Iptu Yudi Firmansyah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi