jpnn.com, JAKARTA - Inisiatif pengembangan semen hijau yang dilakukan PT Semen Indonesia (SIG) mendapatkan apresiasi positif dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Hal tersebut terjadi saat BRIN berkunjung di Gedung Pusat Penelitian SIG, dalam rangka sharing knowledge mengenai aktivitas riset dan inovasi yang dilakukan perusahaan melalui Departemen Research & Development SIG, pada Rabu (21/8).
BACA JUGA: PPN dan SIG Jalin Kemitraan Strategis Demi Efisiensi Energi
Socia Prihawantoro, peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, menyatakan upaya SIG dalam mengembangkan semen hijau merupakan langkah strategis yang sangat dibutuhkan pada saat ini.
Pihaknya menilai semen hijau menjadi solusi konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
BACA JUGA: Jamkrindo Gelar Berbagai Perlombaan di Kolong Tol Rawamangun
"Semen hijau adalah jawaban atas ancaman perubahan iklim dunia. Meskipun masyarakat mungkin belum sepenuhnya menyadari pentingnya penggunaan semen hijau, namun dampaknya terhadap lingkungan dinilai sangat signifikan," ungkap Socia Prihawantoro.
Dia menambahkan, dampak negatif dari perubahan iklim, seperti peningkatan suhu bumi dan naiknya permukaan air laut, mungkin tidak langsung terasa oleh masyarakat.
BACA JUGA: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, SIG Bangun Jalan 6 Desa di Rembang dan Blora
Namun, seiring waktu, efek ini akan semakin dirasakan dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan makhluk hidup.
"Dengan mengurangi emisi CO 2 melalui penggunaan semen hijau yang ramah lingkungan, SIG telah mengambil langkah penting untuk melindungi bumi dari kerusakan yang lebih parah," tambahnya.
Menurutnya, SIG adalah salah satu pelopor dalam industri building material yang berfokus pada produksi semen hijau.
"Kami belum mendengar ada perusahaan semen lain yang memiliki inovasi sebaik ini. SIG benar-benar memimpin dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang," seru Socia Prihawantoro.
Sementara itu, Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan SIG menyadari peran industri semen sangat vital dalam pembangunan infrastruktur, namun juga menyumbang emisi karbon yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, SIG berkomitmen mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya dengan menghadirkan semen hijau, yang dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional (OPC), tanpa mengurangi kualitas dan kekuatan produk.
“Semen hijau yang dikembangkan SIG dirancang untuk menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan semen konvensional, sehingga tercatat 21% - 38% lebih rendah karbon. Keunggulan inilah yang menjadikan semen hijau SIG sebagai pilihan tepat untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep berkelanjutan,” kata Reni Wulandari.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada