BRISyariah Optimis Raup DPK Rp7,05 Triliun

Selasa, 06 Juli 2010 – 20:54 WIB
JAKARTA- Managing Director, Business Development BRISyariah, Ari Purwandono, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp7,05 triliunUntuk mencapai target tersebut, BRISyariah sepanjang tahun 2010 ini akan terus melakukan ekspansi.

"Semester ini sudah 74 cabang

BACA JUGA: Asesoris Kesehatan Target Terjual 5 Ribu Unit

Target kita Insyaallah akan terwujud 103 cabang di seluruh Indonesia," kata Ari Purwandono kepada pers di Jakarta, Selasa (6/7).

Selain ekspansi kantor cabang, Ari Purwandono juga menegaskan bahwa BRISyariah terus berupaya memberikan layanan produk yang bisa memberikan manfaat lebih banyak kepada nasabah.

"Untuk mencapai pertumbuhan Rp7,05 triliun kami akan menggenjot produk tabungan, deposito dan giro
Baik untuk pelaku ekonomi mikro mapun berbagai institusi seperti BUMN dan institusi lainnya yang potensial

BACA JUGA: Berikan Layanan BB Murah

Setidaknya, kami memiliki 200 lebih nasabah institusi besar
Jadi kami sangat optimis bisa mencapai target tersebut," kata Ari lagi.

Dijelaskan, DPK sampai akhir Desember 2009 lalu mencapai Rp1,81 triliun

BACA JUGA: Perseroan Storage untuk UKM

Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 227,94 persen dibandingkan posisi awal yang hanya berjumlah Rp525,69 miliar.

Dari jumlah tersebut, BRISyariah mencatat besaran deposito senilai Rp1,33 triliun atau 73,83 persen dari portopolio DPKSementara produk Tabungan mencapai Rp344,53 miliar (19,03 persen) dan Giro sebesar Rp129,29 miliar (7,14 persen)

Ketika ditanya soal market share syariah yang sangat terbatas pada umat Islam yang taat di sektor ekonomi, Ari Purwandono menegaskan bahwa BRISyariah tak hanya memiliki nasabah dari komunitas muslimAkan tetapi, beber dia, BRISyariah juga banyak sekali memberikan pelayanan kepada pelaku ekonomi non Muslim.

"Jangan salah, nasabah kita tak hanya IslamBanyak juga dari saudara kita dari etnis Tionghoa dan berbagai agamaIni membuktikan ekonomi syariah itu benar-benar rahmatan lil alamien, yang menjadi solusi bagi semua," kata Ari Purwandono.

Ditambahkan Ari, sistem syariah yang dijalankan BRISyariah bukan hal yang eksklusif, karena itu sangat wajar bisa diterima semua kalangan di dunia bisnisHanya saja, imbuh dia, produk yang dikembangkan tetap harus memberikan manfaat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

"Bagi pelaku usaha tentu kenyamanan dan manfaat bagi merekaKalau produk syariah lebih unggul dan memberikan manfaat yang lebih banyak, tentu pelaku usaha akan memanfaatkan produk kita," ujarnya.(fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Properti Prestisius Bersertifikat ISO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler