British Petroleum - AKR Corporindo Bangun 350 SPBU

Jumat, 15 Februari 2019 – 12:30 WIB
British Petroleum. Foto: Ben Stansall/AFP

jpnn.com, JAKARTA - British Petroleum (BP) dan PT AKR Corporindo Tbk berniat melakukan ekspansi dengan membangun 20 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada tahun ini.

Rencana itu merupakan langkah lanjutan dari kerja sama antara BP dan PT AKR Corporindo Tbk yang sudah bermitra sejak 2017.

BACA JUGA: Banjir di Sulawesi Selatan, Pertamina Amankan Pasokan BBM dan Elpiji

Keduanya membentukmembentuk perusahaan joint venture dengan nama PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR Fuels Retail).

Vice President of New Market BP Downstream Neale Smither mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di kawasan regional.

BACA JUGA: Pertamina Operasikan 27 SPBU BBM 1 Harga di Pulau Kalimantan

”Pasar Indonesia sangat atraktif buat kami. Populasi kelas menengah juga besar. Kami percaya dan kami bangun itu sebagai komplementer,” ujar Smither, Kamis (14/2).

Pihaknya saat ini memiliki empat SPBU di kawasan Jabodetabek yang baru dibuka tahun lalu. Awal tahun ini, rencananya, BP membuka SPBU di Surabaya.

BACA JUGA: Indomart SPBU Underpass Bekasi Timur Kebakaran

Presiden Direktur BP-AKR Fuels Retail Peter Molloy mengatakan, pihaknya telah memiliki kajian mendalam tentang pemilihan lokasi SPBU.

”Dilihat dari permintaan, ekonomis atau tidak, kami telah memiliki empat lokasi di Jakarta, lalu akan masuk ke Surabaya, dan kami evaluasi lima lokasi tersebut,” ujar Molloy.

Selain itu, pihaknya memastikan pasokan dan distribusi BBM terus lancar selama SPBU beroperasi.

”Bisa ada regular supply ke lokasi-lokasi tersebut. Indonesia besar. Kami di sini sudah lama dan memiliki rencana tahunan jumlah SPBU yang akan dibangun,” terang dia.

BP-AKR Fuels Retail berencana membangun 350 SPBU selama sepuluh tahun ke depan.

Ditargetkan, setiap tahun 35 SPBU dapat dibangun. Pasokan BBM diimpor perseroan untuk dibawa ke SPBU mereka.

Selama ini, AKR sendiri telah memiliki tangki BBM di 15 pelabuhan dengan kapasitas 736 ribu kiloliter (kl).

Rencananya, mereka berekspansi untuk menambah kapasitas tangki, terutama di wilayah Indonesia Timur. Sebab, potensi pasar di sana besar, tetapi belum tergarap optimal.

Pihaknya juga tidak mempermasalahkan formula harga BBM nonsubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah.

 ”Itu yang dijadikan referensi untuk ruang gerak kami. Masalah penetapan harga, ada toleransi, harus teliti pesaing dan bergantung lokasi,” tutur dia.

Ekonom Indef Abra P.G. Talattov menyatakan, masuknya pemain baru di bisnis SPBU merupakan hal positif lantaran jumlahnya di Indonesia masih sedikit. Yakni, 6.000–7.000 SPBU.

 ’’Dengan rasio jumlah penduduk kita, satu SPBU melayani 35 ribu orang,’’ ujar Talattov.

Hal itu menjadi potensi bagi perusahaan swasta untuk masuk ke bisnis tersebut.

’’Apalagi, 98 persen jumlah SPBU itu masih dipegang Pertamina. Swasta membangun SPBU juga menjadi sinyal positif bahwa iklim investasi kita masih menarik,’’ kata Talattov.

Di sisi lain, masyarakat juga mendapatkan efek positif karena ada alternatif tambahan layanan SPBU.

’’Itu juga akan mendorong pelayanan di SPBU oleh tiap-tiap pemain. Jadi, harus terus didorong agar seluruh pemain atau badan usaha penyalur BBM juga semakin kompetitif,’’ kata Talattov. (vir/c11/c22/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2019, Pertamina Targetkan Bangun 10 SPBU di Ruas Jalur Tol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler