jpnn.com, BOGOR - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk terus mendukung pengembangan aplikasi fintech di Pondok Pesantren, dengan penambahan fitur-fitur yang memudahkan layanan transaksi para santri.
Setelah penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) bersama Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra pada Juli tahun lalu mengenai pengembangan fitur pada aplikasi financial technology mobile di lingkungan ponpes.
BACA JUGA: Dirut BTN Sabet Penghargaan CEO Terbaik BUMN
Pada tahap pertama atau soft launching Januari lalu, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun/ rekening, penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.
BTN mematangkan fitur cash out/transasksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech (virtual account) ke akun/ rekening bank BTN Syariah dan fitur e-commerce, yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di Ponpes dengan menyediakan barang/jasa diakses melalui aplikasi mobile.
BACA JUGA: Anugerah BUMN 2018, BTN Sabet The Best GCG
Layanan Fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik (kartu Baitul Maal Watamwil) bagi 15 ribu Santri untuk bertransaksi hanya di lingkungan mereka.
“Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat perkenalan fitur baru untuk aplikasi fintech di Ponpes Nurul Iman, Bogor, Rabu (15/8).
BACA JUGA: BTN Siap Take Over Penyaluran FLPP
Maryono berharap, layanan fasilitas Fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah, dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.
Seperti diketahui, Yayasan Al Ashiriyyah mengayomi 15 ribu santri, 15 ribu wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.
“Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang, dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam,” kata Maryono.
Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech berbasis syariah. Oleh karena itu dia berharap, fitur dari aplikasi tersebut bisa dikembangkan, misalnya bisa melayani pembiayaan syariah karena pasarnya masih luas apalagi umat muslim di Indonesia jumlahnya sangat banyak.
“Kompetitor pengembang aplikasi fintech syariah masih sedikit, kami harap aplikasi ini tidak hanya dinikmati para santri di Nurul Iman tapi juga masyarakat luas,” kata Maryono.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Ajak Peserta SMN Perkuat Jiwa Nasionalisme
Redaktur & Reporter : Yessy