Bu Kapolsek Menyamar sebagai PSK, Ternyata...

Minggu, 03 September 2017 – 17:32 WIB
Hasil penggerebekan polisi di Warung Kopi Kuro-kuro, Wedarijaksa, Pati, Rabu (30/8). Foto: Polsek Wedarijaksa for Radar Pati

jpnn.com, PATI - Seorang polisi wanita (polwan) di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati Jawa Tengah bernama AKP R Sulistyaningrum punya jurus jitu untuk memerangi prostitusi. Sulis yang juga kapolsek Wedarijaksa nekat menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK) untuk mengetahui seluk-beluk bisnis esek-esek berkedok warung kopi di Dukuh Ngrames.

Pada Rabu (30/8), Sulis memimpin penggerebekan bisnis prostitusi di Dukung Ngrames yang berada di wilayah hukum Polsek Wedarijaksa. Sasarannya adalah membekuk muncikari bernama Woro Wiratmi (34), warga asli Desa Sumberrejo, Gunungkungkal.

BACA JUGA: Polwan Polres Sosialisasi Gerakan Sadar Pendidikan

Tapi sehari sebelum penggerebekan, Sulis dan anak buahnya yang bernama Mira Indah menyamar sebagai PSK. Dia mengaku ingin mencari kerja di Kopi Kuro-kuro milik Woro yang di Dukuh Ngrames dikenal sebagai mami bagi para PSK.

Mira mengenakan rambut palsu dan rok pendek agar terlihat seperti ABG. Sedangkan Sulis mengenakan daster lusuh agar terlihat seperti perempuan dari desa yang butuh pekerjaan karena sedang dirundung masalah keluarha.

BACA JUGA: Kondom Berserakan di Gang Perpustakaan, Ternyata Oh Ternyata

Sulis dan Mira bergiliran menemui Mami Woro. Alasannya hendak mencari pekerjaan sebagai PSK.

“Saya diterima bekerja di warkop, asalkan kembali lagi ke warkop tidak memakai daster. Harus memakai baju seksi,” kata Sulis sebagaimana dilansir dari Radar Pati (JawaPos Group).

BACA JUGA: Berpakaian Seksi di Malam Hari, 12 Wanita Terjaring Razia

Sang muncikari, lanjut Sulis, merasa senang karena akan mendapatkan PSK baru. Sebelumnya, Mami Woro sudah memiliki tujuh PSK.

Bahkan, Mami Woro sudah siap mencarikan pengunjung berduit banyak untuk Sulis. “Saya sempat tertawa mau dicarikan berondong muda dan pulang bisa membawa uang banyak,” ungkap Sulis.

Setelah bertemu Woro, keduanya kembali ke Polsek Wedarijaksa. Selanjutnya, Sulis mengutus anak buahnya di unit reskrim untuk menyambangi warung kopi milik Mami Woro.

Setelah itu, Rabu (30/8) pukul 15.00, Sulis dan beberapa petugas kepolisian menggerebek dan menggeledah bisnis prostitusi berkedok warung kopi itu.  Di dalam warung ada kamar dengan pintu terkunci dari dalam.

Ternyata, di dalam kamar itu ada PSK bernama Lusi, warga Margorejo. Saat itu Lusi sedang bersama pria hidung belang bernama Wadi, warga Wedarijaksa.

Saat itu, polisi langsung mengangkut Mami Woro dan beberapa PSK ke Mapolsek Wedarijaksa. Berdasar hasil pemeriksaan, bisnis prostitusi berkedok warung kopi itu sudah beroperasi selama lima bulan ini.

Pada siang hari, warung kopi itu juga menyediakan karaoke. Tapi bila ada pengunjung yang memesan PSK, si induk semang itu baru memanggil anak buahnya untuk menemani pria hidung belang.

Tarif sekali kencan antara Rp 250 ribu-Rp 500 ribu. Tapi sebagian besar tarifnya Rp 350 ribu. Hasilnya lantas dibagi antara PSK dan Mami Woro.

“Warung Kuro itu ada di tengah perkampung dan meresahkan warga. Saat ini, pelakunya sudah kami amankan. Secepatnya akan masuk ke pengadilan supaya bisa diproses lebih lanjut,” tutur Sulis.

Selanjutnya, polisi menjerat Mami Woro dengan Pasal 296 KUH Pidana tentang asusila atau memudahkan perbuatan cabul. “Ancamannya kurungan penjara 1,4 tahun,” tegasnya.(jpr/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSK Berlomba Menghafal Pancasila, Beginilah Hasilnya


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler