jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 555 pasien positif COVID-19 di Jatim (Jawa Timur) pada Sabtu (18/7) dinyatakan sembuh.
Jumlah tersebut yang merupakan angka kesembuhan tertinggi jika dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
BACA JUGA: Jumlah Pasien Meninggal karena Covid-19 di Jakarta Capai 740 Orang
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa, tingkat kesembuhan pasien yang dinyatakan positif COVID-19 di 18 kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, rata-rata berada di atas 50 persen. Diharapkan, angka kesembuhan bisa terus meningkat.
"Hari ini (Sabtu, red) yang sembuh di Jawa Timur ada 555 orang, ini merupakan yang tertinggi selama pandemi COVID-19 di Jawa Timur," kata Khofifah, usai melakukan rapat evaluasi penanganan COVID-19, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
BACA JUGA: Update Corona 18 Juli: Puluhan Prajurit TNI AD Positif COVID-19
Khofifah menambahkan, selama sepuluh hari terakhir, Provinsi Jawa Timur mencatat angka kesembuhan paling tinggi jika dibandingkan wilayah lainnya.
Dirinya mengharapkan, tingkat penyebaran COVID-19 di Jawa Timur, bisa terus ditekan.
BACA JUGA: Pasutri Berstatus Buron Gagal Membeli Rumah Mewah Anang dan Ashanty
Secara keseluruhan, lanjut Khofifah, tercatat ada 8.868 pasien positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh atau mencapai 49,17 persen.
Sementara untuk pasien terkonfirmasi positif dan sedang menjalani perawatan, tercatat sebanyak 7.816 atau sebesar 43,34 persen.
Sementara untuk jumlah pasien yang meninggal dunia akibat virus Corona di Jawa Timur, mencapai 1.349 orang, atau sebesar 7,48 persen.
Khofifah menambahkan, seluruh pihak telah berupaya keras untuk menekan penyebaran COVID-19 di wilayah Jawa Timur.
"Mudah-mudahan, makin hari kita bisa meningkatkan angka kesembuhan, makin hari bisa mengendalikan konfirmasi positif, dan makin hari kita bisa menurunkan angka kematian. Semua, sedang bekerja keras," kata Khofifah.
Untuk optimalisasi penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah menambah jumlah rumah sakit rujukan, dari sebelumnya sebanyak 99 rumah sakit, menjadi 127 rumah sakit.
"Ini akan memungkinkan terjadinya relaksasi dari beban rumah sakit, karena sudah lebih banyak rumah sakit yang menjadi rujukan. Sehingga, opsi untuk memberikan layanan semakin banyak," kata Khofifah. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo