jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memastikan para jagonya untuk Pilkada 2020 tidak menyusun visi dan misi secara sembarangan. Presiden Kelima RI itu menegaskan, PDIP bakal terlibat dalam penyusunan visi dan misi para calon kepala daerah yang diusung partai pemenang Pemilu 2019 tersebut.
Megawati menyampaikan itu di kantor pusat partainya, Rabu (19/2) saat mengumumkan nama 49 calon kepala daerah dari PDIP untuk Pilkada 2020. "Saya telah memutuskan visi misi mereka yang datang dari PDI Perjuangan diberikan arahan partai," katanya.
BACA JUGA: Daftar Nama 49 Pasangan Calon Kada-wakada Diusung PDIP, Bagaimana Solo dan Medan?
Putri Proklamator RI Bung Karno itu mengaku punya alasan kuat untuk melibatkan PDIP dalam penyusunan visi dan misi calon kepala daerah yang akan diusung pada pilkada mendatang. Megawati tidak ingin kepala daerah dari PDIP gagal paham terhadap visi dan misi yang disusun.
Lebih lanjut Megawati mencontohkan pengalamannya saat mendukung calon kepala daerah di Papua. Ketika diwawancarai tentang visi membangun wilayah yang baru dimekarkan, kandidat tersebut mengaku akan memaksimalkan potensi tambang emas.
BACA JUGA: PDIP Tunda Umumkan Nama Jagonya untuk Pilkada Solo, Ini Alasannya
Ketika dicecar lebih jauh, calon kepala daerah itu ketahuan tak memahami teknis dan cara melakukannya. PDIP pun berupaya mencegah hal serupa terulang.
"Maka itu kami buatkan visi misi, bukan menjiplak saja. Kami akan panggil dan sampaikan draf garis besarnya," imbuh Megawati.
Tokoh kelahiran 23 Januari 1947 itu menegaskan, bukan sekali ini saja PDIP terlibat dalam penyusunan visi dan misi calon kepala daerah. Megawati mengatakan, konsep itu sudah dilaksanakan lewat Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Pola itu sudah dijajal di wilayah Provinsi Bali yang mayoritas bupati ataupun wali kotanya dari PDIP. Megawati menujuk putranya yang juga Kepala Situation Room PDIP Prananda Prabowo menjadi pemangku Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana di Bali.
Hasilnya adalah konsep jalan pintas baru (shorcut) antara Bali bagian selatan dengan utara. Konsepnya juga dipaparkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Apa hasilnya? Akhirnya bisa dibuat shortcut atau penghubung yang memendekkan jalan itu. Biayanya juga jadi lebih rendah," beber Megawati.
Oleh karena itu Megawati menegaskan bahwa PDIP tak akan menyediakan visi dan misi untuk seorang calon kepala daerah dengan menjiplak dari wilayah lain. Sebab masing-masing daerah punya kekhusuan, semisal secara geografis.
"Saya lihat daerah yang visi misinya abal-abal tak jalan di lapangan. Banyak dibikinkan oleh konsultan. Lucunya, konsultan juga tak tahu daerah itu," kata Megawati.(mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan