Bu Sri Mulyani Buka Data Menyedihkan, Termasuk Penerbangan yang Tinggal 70

Senin, 04 Mei 2020 – 20:35 WIB
Sri Mulyani. Foto: Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa jumlah penerbangan di seluruh dunia yang dibatalkan lantaran pandemi COVID-19 mencapai 240 ribu.

 

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani: Ini Terendah dalam Sejarah

"Di Indonesia, yang pagi tadi disampaikan dalam sidang kabinet dari 79 ribu penerbangan, sekarang tinggal 70 penerbangan,” kata Sri saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR secara virtual, Senin (4/5).

“Pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan luar biasa,” tuturnya.

BACA JUGA: Penjelasan Sri Mulyani Soal Kartu Prakerja

Dalam rapat itu, Sri Mulyani juga membeberkan dampak COVID-19 kepada perekonomian Indonesia, termasuk di sektor penerbangan.

“Dampak ke ekonomi karena sudah tersebar di 34 provinsi, 12.703 penerbangan domestik dan internasional telah dibatakan sejak Januari dan Februari,” kata dia.

BACA JUGA: Mbak Puan Minta Hadirin Berdiri dan Bertepuk Tangan Untuk Mereka

Sri Mulyani menjelaskan, Januari dan Februari 2020 saja pendapatan di layanan udara yang hilang mencapai Rp 207 miliar.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia juga menurun.

“Terjadi 30 persen kontraksi atau penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Ini untuk Februari 2020. Barangkali Maret sudah hampir nol,” ujar mantan petinggi Bank Dunia yang karib disapa Ani itu.

Dia menambahkan tingkat occupancy atau hunian kamar hotel juga mengalami penurunan pada Februari. Ani menambahkan barangkali untuk sekarang sudah mencapai 70 persen sampai 90 persen.

Sementara Purchasing Managers Index (PMI), Manufacturing Indonesia juga berkontraksi atau menurun drastis menjadi 27,5 pada April. Bulan lalu, kata dia, masih di angka 45,3. “Pemburukan puncaknya diperkirakan akhir Maret, April, sampai Mei ini,” katanya.

Ani menambahkan impor Indonesia minus -3,7 persen, seiring kontraksi industri manufaktur meskipun inflasi masih terjaga di bawah tiga persen. Sampai saat ini, kata Ani, tercatat sebanyak dua juta pekerja kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut Ani, angka ini perlu di-update lagi karena kemarin Kemenaker menyatakan sudah di atas dua juta pekerja terkena PHK.

Ani menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi perkembangan kasus corona dan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, terlihat adanya penurunan jumlah positif per hari.

Namun, kata Ani, di luar Jakarta justru menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan.

“Ini yang tadi mulai dibahas, kepala Gugus Tugas menyatakan jangan sampai Indonesia mengalami efek pingpong, Jakarta turun, di luar naik, nanti dari luar masuk lagi ke Jakarta. Ini kita bahas secara menantang bagaimana penanganan di masing-masing daerah,” ungkap Ani. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler