jpnn.com, JAYAPURA - BRI terus berkomitmen untuk terus mendorong inklusi dan literasi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya, di Papua.
Masyarakat diberikan pencerdasan terkat penetrasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan kemudahan bertransaksi melalui QRIS sehingga mendorong pertumbuhan bisnis pelaku UMKM.
BACA JUGA: Logo HUT ke-128 BRI, Tangguh Dampingi UMKM Indonesia
Regional CEO BRI Jayapura Herry Noercahya di tengah kunjungannya di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, Papua pada Jumat (27/10) mengungkapkan peningkatan transaksi QRIS tersebut didukung oleh kemampuan BRI dalam mengedukasi nasabah UMKM.
Selain itu, adanya jaringan BRI yang kuat dan layanan prima, sehingga masyarakat merasakan langsung kemudahan layanan yang diberikan BRI.
BACA JUGA: AKSI SCAI Apresiasi Dukungan BRI & Pegadaian di TEI 2023
Herry menyebut saat ini di wilayah Papua pengguna QRIS BRI meningkat sebesar 36,5 persen Year on Year (YoY) menjadi 43.237 pengguna dan dengan peningkatan volume transaksi sebesar 587,3 persen YoY atau menembus Rp 294 miliar.
“Kami tentu optimistis, BRI akan mampu mendorong menggerakkan perekonomian Papua secara khusus dan juga secara nasional melalui digitalisasi transaksi yang dilakukan BRI, serta melalui pembiayaan, pemberdayaan, dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku UMKM”, ungkap Herry.
BACA JUGA: Upaya BRI Menggenjot Kredit UMKM Dipuji Pengamat Perbankan
Herry menyebut bahwa QRIS merupakan salah satu platform transaksi digital yang sangat ramah dan cocok dengan karakteristik masyarakat dan pelaku bisnis di Papua.
Karena, dinilai nyaman, praktis dan bisa dipakai di mana pun dan kapan pun.
"QRIS juga didukung dengan aplikasi BRI Merchant yang mempermudah user untuk memonitor transaksinya secara real time dengan berbagai macam fitur dan layanan nya dan bisa di unduh di Play Store," ujar Herry.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan pertumbuhan massif penggunaan QRIS di Papua menunjukkan minat dan antusiasme masyarakat di Papua, karena transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
“Tak hanya itu, BRI juga menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi menggunakan QRIS. Disamping itu, BRI juga telah melakukan verifikasi data sesuai standar operasional prosedur (SOP)”, tambahnya.
Andrijanto menambahkan bahwa peningkatan transaksi secara digital tersebut juga merupakan bagian dari perseroan mendorong pertumbuhan CASA.
BRI memiliki 2 (dua) strategi utama untuk mendorong penghimpunan CASA ke depan, yakni fokus pada retensi dan akuisisi.
Untuk retensi, strategi BRI akan difokuskan pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah.
"Sedangkan untuk akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant”, ungkap Andrijanto.(jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul