Buang Status Pecundang

Minggu, 07 Oktober 2012 – 11:32 WIB
MILAN - Derby Della Madonnina atau derby antara AC Milan melawan Inter Milan musim ini mungkin tak seheboh musim-musim sebelumnya.  Merosotnya prestasi dan minimnya bintang yang menghuni kedua tim menjadi penyebab redupnya derby Milan tersebut.  Meski demikian, bagi pendukung kedua tim derby tetaplah derby. Emosi tifosi kedua tim bakal tercurah saat menyaksikan derby edisi ke-158 dini hari nanti (siaran langsung TVRI pukul 01.45 WIB) di San Siro.

AC Milan memang bertindak sebagai tuan rumah pada derby kali ini.  Itu sebabnya, penyebutan venue laga ini adalah San Siro.  Sebab, Inter Milan yang memakai venue yang sama sebagai kandang memilih Giuseppe Meazza.  Uniknya, statistik kedua tim musim ini justru mengenaskan saat bermain di kandang. 

Baik Milan maupun Inter sama-sama sering menjadi pecundang ketika bermain di laga home. Milan kalah dua kali di San Siro di empat laga, sementara Inter kalah tiga kali di lima laga home.
   
Milan baru mampu mengakhiri kutukan kandang mereka pada 26 September lalu atau ketika menang atas Cagliari 2-0.  Sementara, Inter baru mengakhirinya pada giornata keenam melawan Fiorentina 2-1 (30/9).
   
Nah,  pada derby della Madonnina kali ini, Milan memang lebih diunggulkan.  Meski posisi Milan lebih jelek ketimbang Inter di pentas Serie A (Milan peringkat ke-11 dan Inter peringkat ketiga), tapi grafik penampilan yang mulai membaik membuat tim asuhan Massimiliano Allegri tersebut lebih difavoritkan.  Selain itu, karena statusnya adalah tuan rumah, tifosi Milan jelas lebih mendominasi. 
    
Namun, trauma kerap gagal di laga kandang bisa menghantui konsentrasi pemain Milan.  Karena itulah, Milan bertekad membuang status pecundang di kandang. "Derby selalu spesial, terutama saat kami dalam kondisi seperti ini," kata Luca Antonini, bek kiri Milan, kepada Milan Channel.           

Derby kali ini diperpanas dengan keberadaan Giampaolo Pazzini di Milan dan Antonio Cassano di Inter. Keduanya bertukar klub pada awal musim ini. Pazzini yang musim lalu disia-siakan Inter, kini jadi andalan Milan, begitu juga dengan Cassano.
   
"Saya senang telah memilih Milan. Benar saya memang termotivasi dengan derby setelah apa yang saya lalui bersama Inter. Apakah saya ingin balas dendam? Mungkin sedikit," papar Pazzini kepada Corriere della Sera, seperti dikutip Football Italia.
   
Tetapi, bukan Pazzini yang sekarang ini dianggap menjadi penentu kemenangan buat Milan, melainkan striker muda Stephan El Shaarawy. Bersama Cassano di Inter, keduanya dianggap bisa menjadi penentu hasil akhir derby Milan.
    
"Antonio punya kapasitas mengubah hasil laga. Sejak dia bergabung, dia langsung beradaptasi. Bukan hanya memberikan gol, tetapi dia juga mampu menyodorkan assist kepada rekannya," kata Diego Milito, striker Inter, kepada La Gazzetta dello Sport.
   
Tanpa Wesley Sneijder yang masih cedera, pelatih Inter Andrea Stramaccioni tidak begitu khawatir. Sebab, dia bisa memakai Cassano sebagai di belakang Milito yang menjadi striker tinggal. (ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Rahasiakan Skuad di El Clasico

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler