jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Syafruddin mengaku sangat geram setelah mengetahui kabar pembubaran ibu-ibu pengajian yang diduga dilakukan anggota Polres Banggai.
Bahkan dia berjanji mencopot jabatan Kapolres Banggai kalau nanti dari hasil penyelidikan ditemukan pelanggaran.
BACA JUGA: Ceramah Felix Siauw Dibubarkan, MUI Minta Polisi Tak Tebang Pilih
“Kalau betul kejadian sebenarnya dari hasil investigasi Propam, maka akan saya copot kapolresnya, saya juga akan proses hukum,” tegas dia di Jakarta, Jumat (23/3).
Tak hanya anak buahnya, tapi pihak Pemda Banggai juga akan dipermasalahkan oleh Syafruddin kalau memang benar ada kesalahan dalam menertibkan warga di sana.
“Apalagi ibu-ibu pengajian saya dengar itu ya, itu sangat membuat tersingung untuk umat Islam dan saya langsung perintahkan usut,” sambung mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini.
Menurut dia, keputusan soal pencopotan Kapolres Banggai akan ditentukan setelah investigasi selesai pekan depan.
“Bukan hanya kepada internal Polri, tapi kepada pengambil kebijakan yaitu pemerintah daerah akan kami proses semuanya,” imbuh dia.
Untuk sementara ini, Syafruddin mengaku sudah mendapatkan kronologis sementara insiden pembubaran itu.
Mulanya dari pembebasan lahan yang akan digunakan pemda setempat. Dia berharap, pemda agar bisa memberikan toleransi terhadap masyarakat.
“Itu kan permukiman penduduk, di situ ada majelis taklim dan itu dieksekusinya,” urai Syafruddin.
Apalagi ada kabar anggota Polri membubarkan massa dengan gas air mata.
“Ya justru itu tidak sesuai dengan prosedur. Tidak boleh pengajian dibubarkan dengan gas air mata,” tandas dia. (mg1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan